JAKARTA. Pemerintah memperkirakan realisasi penerimaan bea dan cukai hingga akhir tahun ini mencapai Rp 178 triliun. Target tersebut mencapai 96,8% dari target dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 yang sebesar Rp 183,96 triliun. Dengan demikian, selisih antara realisasi dengan target alias shortfall penerimaan bea dan cukai tahun ini mencapai sekitar Rp 5,96 triliun. Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Ditjen Bea dan Cukai Kemkeu, Sugeng Aprianto mengatakan, penerimaan cukai pada tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai Rp 144 triliun-Rp 145 triliun. Artinya, penerimaan cukai tahun ini kurang Rp 3,1 triliun-Rp 4,1 triliun dari target tahun ini yang sebesar Rp 148,1 triliun. Menurut Sugeng, proyeksi realisasi penerimaan cukai tersebut mempertimbangkan penerimaan cukai hasil tembakau yang lebih rendah. Sebab, produksi rokok sepanjang tahun ini mengalami penurunan.
Shortfall setoran cukai diprediksi Rp 5,96 T
JAKARTA. Pemerintah memperkirakan realisasi penerimaan bea dan cukai hingga akhir tahun ini mencapai Rp 178 triliun. Target tersebut mencapai 96,8% dari target dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 yang sebesar Rp 183,96 triliun. Dengan demikian, selisih antara realisasi dengan target alias shortfall penerimaan bea dan cukai tahun ini mencapai sekitar Rp 5,96 triliun. Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Ditjen Bea dan Cukai Kemkeu, Sugeng Aprianto mengatakan, penerimaan cukai pada tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai Rp 144 triliun-Rp 145 triliun. Artinya, penerimaan cukai tahun ini kurang Rp 3,1 triliun-Rp 4,1 triliun dari target tahun ini yang sebesar Rp 148,1 triliun. Menurut Sugeng, proyeksi realisasi penerimaan cukai tersebut mempertimbangkan penerimaan cukai hasil tembakau yang lebih rendah. Sebab, produksi rokok sepanjang tahun ini mengalami penurunan.