Si hijau perkasa, si emas hitam terkapar



SINGAPURA. Harga minyak dunia kembali melorot di New York. Penurunan harga minyak terjadi di tengah spekulasi kalau pengembang di AS hanya membangun sedikt perumahan di September. Selain itu, penurunan harga minyak juga disebabkan oleh penguatan dolar terhadap euro. Dua faktor tadi membuat permintaan minyak sebagai komoditas investasi alternatif melorot.Sekadar tambahan informasi, 56 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi pembangunan rata-rata rumah di AS hanya mencapai 580.000 unit pada September atau turun 3% dari Agustus. Departemen Perdagangan AS dijadwalkan akan merilis data ini esok hari. "Harga minyak akan mengalam tekanan seiring dengan penguatan dolar," kata Ben Westmore, ekonom National Australia Bank Ltd di Melbourne. Pagi tadi, kontrak harga minyak November turun 69 sen atau 0,9% menjadi US$ 80,56 sebarel di NYMEX. Pada pikul 11.08 waktu Singapura, harga minyak bertengger di posisi US$ 80,77.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie