Si Hitam Makin Tak Menggairahkan



NEW YORK. Harga kontrak kopi kemungkinan akan anjlok sebesar 15% dari level tertingginya dalam 12 tahun terakhir ini. Menurut Spencer Patton, pendiri sekaligus Chief Investment Officer Steel Vine Investments LLC. Chicago, AS, hal ini terlihat dari analisis harga yang terbentuk dalam dua bulan belakangan. Harga kontrak kopi kemungkinan akan merosot menjadi US$ 1,54 per pound di New York. Paling cepat, penurunan ini akan mulai terjadi pada minggu depan setelah ditutup dibawah level yang disebut sebagai head-and-shoulder trading pattern. Benar tidaknya analisis Patton ini, lihat saja minggu depan. Pasalnya, bulan lalu hitungannya soal kontrak raw-sugar akan naik menjadi US$ 19 sen per pound ternyata tepat.Patton memprediksi, harga kontrak kopi akan anjlok lebih cepat ketimbang pola yang ada. "Kopi mulai anjlok ke level yang saya percaya sebagai level yang cukup buruk dan turun dengan begitu cepatnya," kata Patton. Menurut prediksi International Coffee Organization (ICO), produksi kopi di pasar global kemungkinan akan meningkat sebesar 12% menjadi 135 juta karung pada periode tahun kopi per 1 Oktober 2010 seiring produksi kopi Brazil yang meningkat. Dalam analisis teknikal, pola grafik digunakan untuk memprediksi perubahan keamanan, komoditi, mata uang dan indeks. Ini adalah salah satu pola grafik yang paling populer dan dapat diandalkan dalam analisis teknikal. Kepala dan bahu adalah pola bagan pembalikan bahwa ketika dibentuk, sinyal bahwa keamanan kemungkinan akan bergerak melawan tren sebelumnya. Hari Rabu (4/8) kemarin, kontrak kopi Arabica untuk pengiriman September di ICE Futures U.S. di New York ditutup di level US$ 1,69 per pound.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: