JAKARTA. Virus flu burung tipe baru yakni H7N9 yang lebih mematikan dari jenis sebelumnya kembali mengancam dunia. Hingga kemarin, H7N9 sudah menginfeksi 126 orang di China dan 24 orang diantaranya tewas. Indonesia mengklaim akan serius mengantisipasi kemungkinan virus flu burung yang sudah menyebar ke Taiwan itu agar tak sampai ke tanah air. Selain mempertimbangkan untuk mengeluarkan peringatan bepergian alias travel warning dari dan ke China, Kementerian Kesehatan mengantisipasi penyebaran flu burung dengan menyiapkan 2,6 juta kapsul antivirus Oseltamivir atau Tamiflu. Andi Muhadir, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kemkes menjelaskan, kapsul Oseltamivir berfungsi untuk menghambat perkembangan virus flu burung. Hanya saja, untuk flu burung strain baru yang tengah mewabah di China, pemerintah sama sekali belum memproduksi vaksin khusus H7N9. "Produksi vaksin H7N9 belum diperlukan karena belum terbukti H7N9 menyebar dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada H5N1," katanya, Selasa (30/4).
Siaga 2,7 juta kapsul anti flu burung
JAKARTA. Virus flu burung tipe baru yakni H7N9 yang lebih mematikan dari jenis sebelumnya kembali mengancam dunia. Hingga kemarin, H7N9 sudah menginfeksi 126 orang di China dan 24 orang diantaranya tewas. Indonesia mengklaim akan serius mengantisipasi kemungkinan virus flu burung yang sudah menyebar ke Taiwan itu agar tak sampai ke tanah air. Selain mempertimbangkan untuk mengeluarkan peringatan bepergian alias travel warning dari dan ke China, Kementerian Kesehatan mengantisipasi penyebaran flu burung dengan menyiapkan 2,6 juta kapsul antivirus Oseltamivir atau Tamiflu. Andi Muhadir, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kemkes menjelaskan, kapsul Oseltamivir berfungsi untuk menghambat perkembangan virus flu burung. Hanya saja, untuk flu burung strain baru yang tengah mewabah di China, pemerintah sama sekali belum memproduksi vaksin khusus H7N9. "Produksi vaksin H7N9 belum diperlukan karena belum terbukti H7N9 menyebar dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada H5N1," katanya, Selasa (30/4).