Siaga, IHSG akan terkena dampak kenaikan BI rate



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dipastikan akan bergerak negatif. Sentimen asing, seperti aksi profit taking yang terjadi pada DJIA saat perdagangan kemarin menjadi salah satu pemberat langkah IHSG.Adhe Mustofa, analis Asjaya Indosurya Securities memprediksi, indeks akan bergerak di kisaran 4.305-4.455 sebagai respon atas sentimen dari AS terkait kekhawatiran para pelaku pasar bahwa tapering akan dilakukan pada Desember. Lalu, ada juga sentimen terkait rilis keuangan perusahaan besar seperti Vodafone dan Infineon mencatakan laporan keuangan lebih rendah dari ekspektasi."Sentimen itu akan membuat IHSG hari ini bergerak sideways. Cermati saham ITMG, ISAT, dan EXCL," ujar Adhe, (13/11).Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities setuju dengan sentimen asing itu. Tapi, dia menambahkan, yang menjadi pemberat utama pergerakan IHSG hari ini adalah, dampak dari kenaikan BI Rate menjadi 7,5% dimana hal ini akan memukul saham perbankan, properti dan infrastruktur.Soalnya, implikasi kenaikan BI Rate tersebut diartikan untuk memperlambat pertumbuhan investasi dan kredit, memperlambat pertumbuhan GDP, mengurangi intervensi dalam FX market, mengantisipasi current account deficit yg diperkirakan akan berada di atas perkiraan BI, serta menekan neraca berjalan di tengah absennya investor asing yang masih terlihat keluar dari bursa lokal  saham Indonesia. Catatan saja, net sell year to date mencapai Rp 17,79 triliun."We are entering turbulance area, fasten your seatbelt," tukas Edwin. Menurutnya, kalimat itulah yang paling cocok menggambarkan IHSG hari ini. Diperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran 4.349-4.433. ITMG, AALI, PGAS, BWPT, HRUM, GGRM,  LSIP, SIMP menjadi saham yang perlu dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie