KONTAN.CO.ID - KYIV/MOSKOW. Presiden Vladimir Putin menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi pada Minggu dalam menghadapi rentetan pembalasan Barat atas perangnya di Ukraina, yang mengatakan telah memukul mundur pasukan darat Rusia yang menyerang kota-kota terbesarnya. Amerika Serikat mengatakan Putin meningkatkan perang dengan "retorika berbahaya", di tengah tanda-tanda bahwa serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua tidak menghasilkan kemenangan cepat, tetapi menghasilkan tanggapan Barat yang luas dan terpadu. Kurang dari empat hari setelah dimulai, invasi telah memicu respons politik, strategis, ekonomi, dan korporat Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jangkauan dan koordinasinya."Dengan perang di Ukraina ini, dunia tidak akan pernah sama lagi," tulis kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josef Borrell dalam sebuah opini di surat kabar Guardian.
"Sekarang, lebih dari sebelumnya, waktu bagi masyarakat dan aliansi untuk bersatu membangun masa depan kita di atas kepercayaan, keadilan, dan kebebasan. Inilah saatnya untuk berdiri dan berbicara. Mungkin tidak benar. Tidak pernah. Tidak akan pernah," katanya. Baca Juga: Bank Sentral Rusia Akan Memborong Emas dan Perkuat Pasar Domestik Hadapi Sanksi Barat