BANGKOK. Siam Cement Group (SCG), konglomerasi bisnis bahan bangunan dan chemical asal Thailand semakin agresif melihat peluang bisnis di Indonesia. Kali ini, perusahaan milik Kerajaan Thailand ini akan mengalokasikan dana US$ 1 miliar sampai US$ 2 miliar khusus untuk melebarkan sayap bisnisnya di Nusantara. Keinginan untuk ekspansi akan diwujudkan dengan cara mengakuisisi perusahaan yang sudah ada di Indonesia. "Dananya ada sekitar US$ 1 miliar sampai US$ 2 miliar," kata Padungdej Indralak, Direktur Eksekutif SCG untuk Indonesia di Bangkok (4/1).Padungdej menyebutkan, selain berbisnis bahan bangunan dan chemical, mereka juga akan melirik bisnis logistik di Indonesia. "Kami melihat peluang besar dari pasar Indonesia yang besar," jelas Padungdej.Perusahaan dari Negeri Gajah Putih ini dikabarkan sudah menanamkan investasinya sekitar US$ 700 juta sampai US$ 800 juta di Indonesia. Nilai investasi itu sekitar 12% dari total investasi SCG. Pada September lalu, SCG terbilang sukses melakukan akuisisi 30% saham milik PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Temasek Holding. Total nilai yang dinvestasikan SCG di TPIA mencapai US$ 442 juta. Tak hanya itu, tiga bulan sebelumnya, SCG sukses membeli 70,4% saham PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) dan 93,5% saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN). "Jika situasi politik bisa dipertahankan di Indonesia, maka investasi kami akan berkembang," tegas Padungdej.Dengan mengambil KIAS, membuat akuisisi bisnis SCG semakin bersinar di Indonesia. Kehadiran KIAS mendongkrak kapasitas produksi keramik SCG yang memiliki pasar di 22 negara.Sebelum ekspansi besar-besaran di 2011, SCG sudah menanam investasi di Indonesia lewat PT CPAC Surabaya, PT TPC Indo Plastic Ceramics, PT Siam Indo Concrete Product, PT Surya Siam Keramik, PT Siam Indo Gypsum Industri, dan PT Cementhai SCT Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siam Cement Group alokasikan US$ 2 miliar untuk ekspansi di Indonesia
BANGKOK. Siam Cement Group (SCG), konglomerasi bisnis bahan bangunan dan chemical asal Thailand semakin agresif melihat peluang bisnis di Indonesia. Kali ini, perusahaan milik Kerajaan Thailand ini akan mengalokasikan dana US$ 1 miliar sampai US$ 2 miliar khusus untuk melebarkan sayap bisnisnya di Nusantara. Keinginan untuk ekspansi akan diwujudkan dengan cara mengakuisisi perusahaan yang sudah ada di Indonesia. "Dananya ada sekitar US$ 1 miliar sampai US$ 2 miliar," kata Padungdej Indralak, Direktur Eksekutif SCG untuk Indonesia di Bangkok (4/1).Padungdej menyebutkan, selain berbisnis bahan bangunan dan chemical, mereka juga akan melirik bisnis logistik di Indonesia. "Kami melihat peluang besar dari pasar Indonesia yang besar," jelas Padungdej.Perusahaan dari Negeri Gajah Putih ini dikabarkan sudah menanamkan investasinya sekitar US$ 700 juta sampai US$ 800 juta di Indonesia. Nilai investasi itu sekitar 12% dari total investasi SCG. Pada September lalu, SCG terbilang sukses melakukan akuisisi 30% saham milik PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Temasek Holding. Total nilai yang dinvestasikan SCG di TPIA mencapai US$ 442 juta. Tak hanya itu, tiga bulan sebelumnya, SCG sukses membeli 70,4% saham PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) dan 93,5% saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN). "Jika situasi politik bisa dipertahankan di Indonesia, maka investasi kami akan berkembang," tegas Padungdej.Dengan mengambil KIAS, membuat akuisisi bisnis SCG semakin bersinar di Indonesia. Kehadiran KIAS mendongkrak kapasitas produksi keramik SCG yang memiliki pasar di 22 negara.Sebelum ekspansi besar-besaran di 2011, SCG sudah menanam investasi di Indonesia lewat PT CPAC Surabaya, PT TPC Indo Plastic Ceramics, PT Siam Indo Concrete Product, PT Surya Siam Keramik, PT Siam Indo Gypsum Industri, dan PT Cementhai SCT Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News