JAKARTA. Pesona rupiah sepertinya mulai kembali lagi. Pada transaksi hari ini, rupiah berhasil mencatatkan penguatan terbesar di antara mata uang emerging market lainnya yakni dengan menguat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.30 WIB, posisi rupiah berada di level 11.668. Sekadar mengingatkan, pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup pada posisi 11.831. Artinya, pada hari ini, penguatan rupiah mencapai 1,4%. Rupiah perkasa setelah investor global kembali memburu aset-aset domestik setelah defisit neraca perdagangan Indonesia mulai menurun. Sebagai gambaran, investor asing membeli surat utang Indonesia pada bulan ini hingga 11 Februari dengan nilai mencapai Rp 3,37 triliun. Selain itu, investor asing juga mulai gencar memborong saham-saham perusahaan Indonesia dengan nilai bersih mencapai US$ 186 juta di sepanjang Februari hingga akhir pekan lalu. catatan saja, defisit neraca perdagangan Indonesia memang mencatatkan penurunan menjadi 1,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal lalu dari 3,85% dari PDB pada kuartal sebelumnya. "Defisit neraca perdagangan Indonesia membaik secara signifikan. Kondisi ini mendongkrak outlook rupiah sehingga mengembalikan kepercayaan investor," jelas Dini Agmivia Anggraeni, fixed income analyst PT Maybank Kim Eng Securities di Jakarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siang ini, nilai tukar rupiah Rp 11.668 per dollar
JAKARTA. Pesona rupiah sepertinya mulai kembali lagi. Pada transaksi hari ini, rupiah berhasil mencatatkan penguatan terbesar di antara mata uang emerging market lainnya yakni dengan menguat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.30 WIB, posisi rupiah berada di level 11.668. Sekadar mengingatkan, pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup pada posisi 11.831. Artinya, pada hari ini, penguatan rupiah mencapai 1,4%. Rupiah perkasa setelah investor global kembali memburu aset-aset domestik setelah defisit neraca perdagangan Indonesia mulai menurun. Sebagai gambaran, investor asing membeli surat utang Indonesia pada bulan ini hingga 11 Februari dengan nilai mencapai Rp 3,37 triliun. Selain itu, investor asing juga mulai gencar memborong saham-saham perusahaan Indonesia dengan nilai bersih mencapai US$ 186 juta di sepanjang Februari hingga akhir pekan lalu. catatan saja, defisit neraca perdagangan Indonesia memang mencatatkan penurunan menjadi 1,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal lalu dari 3,85% dari PDB pada kuartal sebelumnya. "Defisit neraca perdagangan Indonesia membaik secara signifikan. Kondisi ini mendongkrak outlook rupiah sehingga mengembalikan kepercayaan investor," jelas Dini Agmivia Anggraeni, fixed income analyst PT Maybank Kim Eng Securities di Jakarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News