JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) mengoleksi banyak dana segar di tahun ini. Perusahaan menara telekomunikasi berutang dan tak bagi dividen demi persiapan ekspansi bisnisnya di tahun 2013.Pertama, perolehan laba bersih TBIG tahun 2012 naik 77% menjadi sekitar Rp 841 miliar. Walau begitu, TBIG kembali puasa membagi deviden untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2010. Alasan TBIG, laba tersebut akan dipakai untuk berekspansi.Kedua, TBIG juga masih memiliki dana dari hasil debt program atau pinjaman asal beberapa bank senilai US$ 2 miliar. "Masih ada sisa US$ 210 juta yang belum kami tarik," imbuh Herman Setya Budi, Presiden Direktur TBIG.Lalu, TBIG juga masih memiliki himpunan dana dari hasil penerbitan obligasi lewat anak usahanya senilai US$ 300 juta. Obligasi ini telah dicatatkan di bursa Singapura awal April lalu.Sayangnya, manajemen belum bisa mengungkapkan secara terperinci rencana ekspansi yang akan dilakukan tahun ini. Herman hanya memastikan, persiapan modal tersebut merupakan imbas dari prospek bisnis tower yang diprediksi cerah tahun ini. Apalagi dengan semakin banyak perusahaan sejenis yang bermunculan."Semakin banyak perusahaan tower independen justru akan membuat pasar menjadi lebih efisien. Pada akhirnya, konsumen juga yang diuntungkan," pungkas Herman. Satu lagi, Herman mengatakan akan banyak operator yang diisukan bakal menjual towernya. "Tapi kami sendiri belum menerima undangan resmi dari mereka," imbuhnya. Nah., apakah tumpukan modal TBIG ini akan dipakai untuk ekspansi membeli tower-tower tersebut?Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siap ekspansi, TBIG berutang dan tahan dividen
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) mengoleksi banyak dana segar di tahun ini. Perusahaan menara telekomunikasi berutang dan tak bagi dividen demi persiapan ekspansi bisnisnya di tahun 2013.Pertama, perolehan laba bersih TBIG tahun 2012 naik 77% menjadi sekitar Rp 841 miliar. Walau begitu, TBIG kembali puasa membagi deviden untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2010. Alasan TBIG, laba tersebut akan dipakai untuk berekspansi.Kedua, TBIG juga masih memiliki dana dari hasil debt program atau pinjaman asal beberapa bank senilai US$ 2 miliar. "Masih ada sisa US$ 210 juta yang belum kami tarik," imbuh Herman Setya Budi, Presiden Direktur TBIG.Lalu, TBIG juga masih memiliki himpunan dana dari hasil penerbitan obligasi lewat anak usahanya senilai US$ 300 juta. Obligasi ini telah dicatatkan di bursa Singapura awal April lalu.Sayangnya, manajemen belum bisa mengungkapkan secara terperinci rencana ekspansi yang akan dilakukan tahun ini. Herman hanya memastikan, persiapan modal tersebut merupakan imbas dari prospek bisnis tower yang diprediksi cerah tahun ini. Apalagi dengan semakin banyak perusahaan sejenis yang bermunculan."Semakin banyak perusahaan tower independen justru akan membuat pasar menjadi lebih efisien. Pada akhirnya, konsumen juga yang diuntungkan," pungkas Herman. Satu lagi, Herman mengatakan akan banyak operator yang diisukan bakal menjual towernya. "Tapi kami sendiri belum menerima undangan resmi dari mereka," imbuhnya. Nah., apakah tumpukan modal TBIG ini akan dipakai untuk ekspansi membeli tower-tower tersebut?Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News