KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menghindari tergerusnya modal lebih dalam lantaran implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71, pemegang saham PT Bank Sahabat Sampoerna lakukan penambahan modal ke perseroan. “Sepanjang sembilan bulan pada 2019, total tambahan setoran modal yang diterima perseroan telah mencapai Rp 265 miliar. Ini berdampak pada rasio kecukupan modal (CAR) kami yang sangat memadai sebesar 20,94% per September 2019,” kata Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah dalam keterangan resminya, Selasa (5/11). Baca Juga: Terapkan PSAK 71, laba Bank Sampoerna turun meski kredit naik dua digit
Sebagai catatan, pada September 2018 lalu rasio CAR perseroan berada di level 18,91%. Aksi pemegang saham untuk menjaga agar modal tetap gemuk lantaran, via PSAK 71 bank mesti membentuk pencadangan kerugian lebih besar. Alasannya, pencadangan kerugian mesti dibentuk sejak sejak awal tahun berjalan (expected loss). Alih-alih menyiapkan CKPN ketika terjadi kredit macet (incurred loss). Per September 2019, Bank Sampoerna juga telah mencatat pertumbuhan cadangan kerugian sebesar 42,74% (yoy), dari Rp 161,18 miliar pada September 2018 menjadi Rp 230,06 miliar.