Siap-siap, 15,2 juta pelanggan berpotensi tak lagi terima subsidi listrik di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penyesuaian subsidi listrik di tahun 2022 mendatang. Ini dilakukan agar subsidi yang diberikan lebih tepat sasaran dengan menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, merujuk DTKS yang ada saat ini, maka ada 15,2 juta pelanggan kelompok 450 VA yang berpotensi tidak lagi menerima subsidi di tahun depan.

"Kalau pakai DTKS, ada 15,2 juta pelanggan yang secara data harus dikeluarkan," ujar dia dalam rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Rabu (7/4).


Rida melanjutkan, secara total ada 24,49 juta pelanggan kelompok 450 VA. 

Adapun, dengan jumlah 15,2 juta pelanggan dikeluarkan dari penerima subsidi maka penghematan APBN diprediksi bisa mencapai Rp 22,12 triliun.

Baca Juga: Begini gambaran penghematan subsidi listrik jika melalui skema langsung ke masyarakat

Merujuk data Ditjen Ketenagalistrikan besaran subsidi listrik pada RAPBN 2022 adalah sebesar Rp 61,09 triliun, di mana sekitar 58,4% atau setara Rp 35,66 triliun dinikmati pelanggan 450 VA.

Rida menjelaskan, penghematan subsidi nantinya dapat dialokasikan untuk peningkatan pelayanan listrik.

Sementara itu, total pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA mencapai 32,48 juta pelanggan dimana sekitar 27,06 juta pelanggan yang masuk dalam kelompok rumah tangga penerima manfaat sesuai  data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Selanjutnya: Tagihan siap-siap naik, pemerintah buka opsi penyesuaian tarif listrik di 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari