KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ada aksi jual asing di pasar saham Indonesia beberapa waktu lalu, asing sudah mulai melirik pasar saham dalam negeri menjelang akhir tahun. Tercermin dari aksi beli bersih asing yang terus merangkak naik. Tercatat berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan dan satu bulan terakhir beli bersih asing masing-masing sebesar Rp 6,79 triliun dan Rp 12,23 triliun. Memasuki akhir tahun asing terus merapat. Menanggapi kondisi ini, Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan, pergerakan asing memang tercatat sudah mulai deras masuk ke pasar saham dalam negeri. Menurut Wafi, salah satu faktor utama asing masuk adalah karena memang dari sisi valuasi saham-saham kapitalisasi besar sudah cukup murah. “Ditambah lagi dengan memasuki era window dressing dan faktor eksternal dan internal sudah mulai stabil,” ujar Wafi kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11). Menurut dia, di kondisi ini asing akan masuk ke saham berkapitalisasi besar. Pun pihaknya masih menjagokan saham berkapitalisasi besar yang diincar asing seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Lebih lanjut, hingga akhir tahun ini pihaknya memperkirakan keempat saham tersebut dapat menyentuh targget harga untuk ASII di kisaran Rp 8.800-Rp 8.900 per saham BBCA di kisaran Rp 26.000-Rp 27.000, TLKM dikisaran Rp 4.200-Rp4.300 per saham dan BBRI sekitar Rp 3.700 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siap-siap, asing mulai masuk ke saham-saham berikut ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ada aksi jual asing di pasar saham Indonesia beberapa waktu lalu, asing sudah mulai melirik pasar saham dalam negeri menjelang akhir tahun. Tercermin dari aksi beli bersih asing yang terus merangkak naik. Tercatat berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan dan satu bulan terakhir beli bersih asing masing-masing sebesar Rp 6,79 triliun dan Rp 12,23 triliun. Memasuki akhir tahun asing terus merapat. Menanggapi kondisi ini, Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan, pergerakan asing memang tercatat sudah mulai deras masuk ke pasar saham dalam negeri. Menurut Wafi, salah satu faktor utama asing masuk adalah karena memang dari sisi valuasi saham-saham kapitalisasi besar sudah cukup murah. “Ditambah lagi dengan memasuki era window dressing dan faktor eksternal dan internal sudah mulai stabil,” ujar Wafi kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11). Menurut dia, di kondisi ini asing akan masuk ke saham berkapitalisasi besar. Pun pihaknya masih menjagokan saham berkapitalisasi besar yang diincar asing seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Lebih lanjut, hingga akhir tahun ini pihaknya memperkirakan keempat saham tersebut dapat menyentuh targget harga untuk ASII di kisaran Rp 8.800-Rp 8.900 per saham BBCA di kisaran Rp 26.000-Rp 27.000, TLKM dikisaran Rp 4.200-Rp4.300 per saham dan BBRI sekitar Rp 3.700 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News