KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022. Total pendapatan konsolidasi perseroan tumbuh 12% secara
year on year (YoY) menjadi US$ 813 juta. Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur Barito Pacific mengatakan, hasil kinerja kuartal I 2022 mencerminkan kinerja yang solid walaupun dilatarbelakangi oleh gejolak di pasar energi yang terjadi didorong oleh konflik Rusia-Ukraina. "Anak perusahaan kami, Chandra Asri, tetap memiliki kesiapan untuk melalui siklus pasar petrokimia ini; sementara Star Energy, anak perusahaan kami di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi juga terus memberikan stabilitas pada angka keuangan konsolidasi kami," katanya Agus dalam keterangannya, Kamis (19/5).
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Akan Bagikan Dividen Rp 290,92 Miliar, Tengok Jadwalnya Menurutnya, lonjakan harga minyak mentah karena ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan margin petrokimia akibat dari permintaan di China yang melemah menyebabkan pengetatan margin di segmen petrokimia perseroan terutama polyolefin. Alhasil, EBITDA konsolidasi Barito Pacific yang dibukukan kuartal I hanya mencapai sebesar US$ 131,4 juta. "Terlepas dari kondisi yang menantang ini, kami menghasilkan laba bersih konsolidasi positif setelah pajak pada kuartal I sebesar US$ 30 juta," ucap Agus. Laba tahun berjalan BRPT tersebut turun dari US$ 116,3 juta pada periode yang sama tahun lalu. Artinya terjadi penurunan 73,9% secara YoY. Penurunan laba tahun berjalan terjadi disebabkan melonjaknya beban pokok pendapatan dan beban langsung perusahaan yang angkanya melonjak menjadi 83,83% dari total pendapatan di tahun 2022 ini, dari semula hanya sebesar 65,69% dari pendapatan tahun sebelumnya. Untuk total aset perseroan pada periode tersebut sebesar US$ 9.315 juta dibandingkan dengan akhir tahun 2021 sebesar US$ 9.242 juta, sedikit lebih tinggi dengan posisi kas sebesar 1.649 juta dolar AS, yang sebagian besar berasal dari hasil
rights issue yang sukses di anak perusahaan yakni Chandra Asri. Total liabilitas sebesar US$ 4.977 juta per 31 Maret 2022 dibandingkan akhir tahun lalu senilai US$ 4.975 juta. Perseroan juga akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 20 juta, atau 18% dari laba bersih perseroan sepanjang 2021 senilai 109,11 juta dolar AS. Sebagai gambaran, BRPT membukukan laba bersih senilai US$ 109,11 juta sepanjang 2021. Realisasi ini naik 157% dari laba bersih di periode 2020 sebesar US$ 42,37 juta. Ini sejalan dengan kenaikan pendapatan senilai US$ 3,15 miliar di 2021 atau naik 35,17% dari 2020 yang hanya US$ 2,33 miliar.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Akan Bagikan Dividen US$ 20 Juta Sesuai hasil RUPS Tahunan perseroan, dividen tunai tersebut diberikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Mei 2022 (
recording date) pukul 16.00 WIB. Selain itu, RUPST perseroan juga memutuskan 1% dari laba bersih atau sebesar 1,1 juta dolar AS untuk dana cadangan sesuai Pasal 70 ayat 1 UUPT.
Sedangkan sisanya sebesar US$ 88,01 juta atau setara dengan 81% dari laba bersih 2021, dialokasikan sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto