KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merencanakan aksi korporasi tahun untuk menerbitkan Sustainability Sukuk dengan kisaran nilai Rp 3 triliun - Rp 4 triliun di semester I 2025.

Ini merupakan kelanjutan dari Sustainability Sukuk yang diterbitkan tahun lalu dan sejalan dengan  tren pembiayaan berkelanjutan yang terus berkembang seiring meningkatnya komitmen global terhadap ekonomi hijau. 

"Nilainya nanti lihat market-lah ya. Kita by plan bisa antara Rp 3-4 triliun," kata Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Selasa (15/4).

Electronic City Optimalkan Inovasi dan Kolaborasi Bersama Pelanggan Selama 24 Tahun

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Kantongi Laba Rp 1,16 Triliun Hingga Februari 2025

Pada tahun lalu, BSI telah menerbitkan Sustainability Sukuk senilai Rp 3 triliun. Sukuk tersebut terbagi dalam tiga seri dengan imbal hasil berkisar antara 6,40%-7,20% untuk tenor 1, 2 dan 3 tahun.

Bob menyebut, penerbitan sukuk tahun ini merupakan lanjutan dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang sudah dimulai tahun lalu. Ia menyebut strategi ini akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.

“Nah itu berseri, tahun lalu sudah menerbitkan, tahun ini menerbitkan, tahun depan juga akan menerbitkan,” ungkap Bob.

Baca Juga: Aset Kelolaan Kustodian BSI Capai Rp 117,01 Triliun per Februari 2025

Ia menegaskan dana yang dihimpun dari penerbitan sukuk akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

“Penggunaannya karena ini konteksnya keuangan berkelanjutan, itu memang portofolio yang berkelanjutan SDG. Jadi untuk portofolio-portofolio yang sustainability finance,” jelasnya.

Penerbitan Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan merupakan pembiayaan dengan kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS). Instrumen ini akan memberikan values berbeda bagi investor yakni memberikan manfaat besar dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News