Siap-siap, Bunga Pembiayaan Multifinance Naik pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance tetap pede menghadapi ketidakpastian ekonomi global di tahun depan. Tren kenaikan suku bunga juga terus berlanjut yang berdampak pada bunga pembiayaan di multifinance.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno meramalkan suku bunga di multifinance secara jangka pendek, setidaknya sampai kuartal I 2023, bisa mengalami kenaikan di kisaran 1% sampai dengan 2%.

"Bisa naik dan bisa turun bergantung pengendalian inflasi dan keadaan ekonomi kita baik atau enggak," kata Suwandi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/12).


Suwandi menjelaskan, kenaikan suku bunga pada debitur yang berjalan itu aman, kenaikan suku bunga hanya berdampak pada debitur baru yang akan kredit. Suwandi melihat, masing-masing perusahaan berbeda dalam menerapkan suku bunga.

Baca Juga: OJK Memberikan Izin Usaha Mizuho Leasing Indonesia

"Ada yang mempertahankan dan menaikkan, bergantung cost of fund perusahaan," jelasnya.

APPI memandang, jika melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di kuartal III dan IV 2022 dengan pengendalian inflasi yang baik, maka industri multifinance tetap optimis. Hal itu lantaran ditopang oleh industri otomotif yang bagus.

Dari sisi pemain, Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan, tahun depan diperkirakan bunga pembiayaan multifinance akan naik antara 1% sampai dengan 2%, tergantung segmen dan persaingan.

Stanley bilang, penyesuaian bunga pembiayaan tersebut diperlukan untuk meminimalisir penurunan net interest income dampak dari kenaikan biaya dana yang sudah mulai terjadi sejak saat ini.

Walau dengan kondisi kenaikan biaya dana dan bunga pembiayaan tersebut, Stanley mengaku pihaknya masih optimis penyaluran pembiayaan tahun depan masih akan tetap tumbuh seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Di samping itu, aktual total penyaluran pembiayaan saat ini yang masih lebih rendah dari kondisi normal sebelum pandemi pastinya menyisakan ruang untuk berkembang di tahun depan.

Sebelumnya, KONTAN melaporkan MUF menargetkan bisnis pembiayaan  2023 tumbuh secara moderat. Secara volume, MUF memproyeksikan pembiayaan tumbuh 10% dari tahun 2022. 

Adapun, Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) William Francis Indra mengatakan, saat ini pihaknya melihat bahwa kenaikan bunga akan selaras atau sejalan angkanya dengan kenaikan oleh Bank Indonesia, tentunya akan menyesuaikan rate jual MTF.

"Untuk tahun depan, kami masih optimis tumbuh walau tidak sebesar pertumbuhan tahun 2022," kata William saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/12).

Pelaku di industri multifinance lain, seperti WOM Finance mengaku kenaikan suku bunga masih akan terjadi hingga kuartal II 2023. Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi menuturkan, perusahaan memproyeksikan kenaikan suku bunga masih akan terjadi hingga kuartal II-2023.

Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Kinerja, BRI Finance akan Terapkan 4 Strategi Ini

"Namun, kenaikan tersebut diproyeksikan tidak setinggi kenaikan suku bunga yang terjadi di 2022," ujar Cincin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/12).

Cincin menambahkan, perusahaan melihat saat ini kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik, ekonomi Indonesia pun diproyeksikan masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik, serta didukung dengan tingkat konsumsi dalam negeri yang relatif baik.

"WOM optimistis dapat terus meningkatkan performanya di tahun depan," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan, kenaikan bunga tahun depan semester 1 2023, diprediksi antara 0.5% sampai dengan 1%.

Harjanto mengaku masih optimis karena beberapa indikator masih berjalan baik. Misalnya, permintaan pembiayaan kendaraan yang masih stabil, kenaikan suku bunga yang masih di Absorb Pasar, pertumbuhan ekonomi 2023 diprediksi masih berkisar 5%, kebutuhan investasi kendaraan untuk perusahaan, harga komoditas yang masih diprediksi aman di semester 1 2023.

Adapun, Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim melihat sejauh ini, bunga di BCA Finance masih bertahan.

"Kami akan menaikkan bunga kalau nanti suku bunga dari perbankan dinaikkan," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi