JAKARTA. Pemangkasan target megaproyek listrik dari 35.000 Megawatt (MW) menjadi 19.763 MW bakal menyebabkan defisit listrik di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau-pulau terpencil. Sebab, sebagian besar proyek 19.763 MW yang sudah meneken power purchasment agreement (PPA) berada di Jawa. Asal tahu saja, berdasarkan data PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), angka 19.763 MW itu dilihat dari yang sudah melakukan PPA, konstruksi, dan sudah commercial operation date (COD) per 31 Oktober. Dari jumlah itu, sebanyak 9.790 MW sudah PPA, 8.541 MW konstruksi dan sebanyak 407 MW yang sudah COD. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengakui, pembangunan pembangkit listrik yang selesai di tahun 2019 sebesar 19.763 MW itu masih berpusat di Pulau Jawa "Sebagian besar independent power producer (IPP) membangun di Pulau Jawa. Ini karena pusat beban berpusat di Jawa," terangnya kepada KONTAN, Selasa (15/11).
Siap-siap defisit listrik di Luar Jawa di 2019
JAKARTA. Pemangkasan target megaproyek listrik dari 35.000 Megawatt (MW) menjadi 19.763 MW bakal menyebabkan defisit listrik di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau-pulau terpencil. Sebab, sebagian besar proyek 19.763 MW yang sudah meneken power purchasment agreement (PPA) berada di Jawa. Asal tahu saja, berdasarkan data PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), angka 19.763 MW itu dilihat dari yang sudah melakukan PPA, konstruksi, dan sudah commercial operation date (COD) per 31 Oktober. Dari jumlah itu, sebanyak 9.790 MW sudah PPA, 8.541 MW konstruksi dan sebanyak 407 MW yang sudah COD. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengakui, pembangunan pembangkit listrik yang selesai di tahun 2019 sebesar 19.763 MW itu masih berpusat di Pulau Jawa "Sebagian besar independent power producer (IPP) membangun di Pulau Jawa. Ini karena pusat beban berpusat di Jawa," terangnya kepada KONTAN, Selasa (15/11).