JAKARTA. Dua hari pertama pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik. Kemarin, IHSG naik 1,46% ke di 4.275,68. Alhasil, dalam dua hari terakhir, indeks saham naik 2,27%.Kepala Riset Sucorinvest Central Gani, Arief Budiman melihat sudah mulai ada gelagat aksi window dressing di pasar saham sehingga IHSG bangkit (rebound) di awal pekan ini. Gelagat window dressing itu terlihat dari rebound saham-saham emiten berkapitalisasi besar sektor perbankan dan konsumsi. Volume transaksinya pun besar.Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, indeks saham emiten sektor keuangan, kemarin, naik 1,9%. Sedangkan harga saham emiten konsumsi meningkat 2,12% dari hari sebelumnya. Sebagai catatan, secara sederhana, window dressing diartikan sebagai aksi para pengelola dana agar kinerja produk dana kelolaan terlihat cantik dengan cara mengerek harga-harga saham. Aksi ini biasanya berlangsung di pengujung akhir tahun dan mengerek harga saham.Tak heran, secara historis, IHSG selalu positif di bulan Desember. Berdasarkan riset KONTAN, lima tahun terakhir, IHSG naik 4,56% di setiap Desember.Alhasil, “Bagi trader jangka pendek, sekarang sudah bisa masuk ke pasar saham,” saran Arief. Dia memperkirakan, Desember ini, IHSG berpeluang naik 4% ketimbang November 2013.Kepala Riset Andalan Artha Advisindo Securities, Adriana Indrajati, juga menyarankan investor jangka panjang mulai masuk pasar saham sekarang. Sebab, mayoritas harga saham di BEI sudah berada di bawah harga fundamentalnya.Pengamat pasar modal, Lukas Setia Atmaja juga bilang, investor jangka pendek bisa memanfaatkan tren penguatan IHSG di bulan Desember untuk mengail untung. Perkiraannya, reli penguatan IHSG bisa bertahan hingga pertengahan Januari 2014. Tapi, ia mengingatkan, hasil pertemuan The Fed soal nasib stimulus Amerika Serikat (AS) bulan ini akan menentukan arah IHSG. Cermati pula keputusan bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pekan ini, karena berpengaruh pula terhadap arah pasar saham.Proyeksi Adriana, akhir tahun, IHSG berada di kisaran 4.300-4.400. Dengan catatan, BI rate bertahan di level 7,5%. Bila BI rate naik lagi, IHSG bisa jatuh di level itu.Arief berkeyakinan, bank sentral tak akan mengerek BI rate di pengujung tahun karena BI rate sudah menanjak tinggi hingga 175 basis poin. Pun, pemangkasan stimulus moneter AS belum akan dilakukan bulan ini.Atas dasar itu, Arif memproyeksikan IHSG menggapai level 4.508 pada akhir tahun. Angka itu naik 5,43% dari penutupan IHSG kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siap-siap menjala bonus akhir tahun di bursa
JAKARTA. Dua hari pertama pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik. Kemarin, IHSG naik 1,46% ke di 4.275,68. Alhasil, dalam dua hari terakhir, indeks saham naik 2,27%.Kepala Riset Sucorinvest Central Gani, Arief Budiman melihat sudah mulai ada gelagat aksi window dressing di pasar saham sehingga IHSG bangkit (rebound) di awal pekan ini. Gelagat window dressing itu terlihat dari rebound saham-saham emiten berkapitalisasi besar sektor perbankan dan konsumsi. Volume transaksinya pun besar.Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, indeks saham emiten sektor keuangan, kemarin, naik 1,9%. Sedangkan harga saham emiten konsumsi meningkat 2,12% dari hari sebelumnya. Sebagai catatan, secara sederhana, window dressing diartikan sebagai aksi para pengelola dana agar kinerja produk dana kelolaan terlihat cantik dengan cara mengerek harga-harga saham. Aksi ini biasanya berlangsung di pengujung akhir tahun dan mengerek harga saham.Tak heran, secara historis, IHSG selalu positif di bulan Desember. Berdasarkan riset KONTAN, lima tahun terakhir, IHSG naik 4,56% di setiap Desember.Alhasil, “Bagi trader jangka pendek, sekarang sudah bisa masuk ke pasar saham,” saran Arief. Dia memperkirakan, Desember ini, IHSG berpeluang naik 4% ketimbang November 2013.Kepala Riset Andalan Artha Advisindo Securities, Adriana Indrajati, juga menyarankan investor jangka panjang mulai masuk pasar saham sekarang. Sebab, mayoritas harga saham di BEI sudah berada di bawah harga fundamentalnya.Pengamat pasar modal, Lukas Setia Atmaja juga bilang, investor jangka pendek bisa memanfaatkan tren penguatan IHSG di bulan Desember untuk mengail untung. Perkiraannya, reli penguatan IHSG bisa bertahan hingga pertengahan Januari 2014. Tapi, ia mengingatkan, hasil pertemuan The Fed soal nasib stimulus Amerika Serikat (AS) bulan ini akan menentukan arah IHSG. Cermati pula keputusan bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pekan ini, karena berpengaruh pula terhadap arah pasar saham.Proyeksi Adriana, akhir tahun, IHSG berada di kisaran 4.300-4.400. Dengan catatan, BI rate bertahan di level 7,5%. Bila BI rate naik lagi, IHSG bisa jatuh di level itu.Arief berkeyakinan, bank sentral tak akan mengerek BI rate di pengujung tahun karena BI rate sudah menanjak tinggi hingga 175 basis poin. Pun, pemangkasan stimulus moneter AS belum akan dilakukan bulan ini.Atas dasar itu, Arif memproyeksikan IHSG menggapai level 4.508 pada akhir tahun. Angka itu naik 5,43% dari penutupan IHSG kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News