Siap-siap, suku bunga kredit sudah naik



JAKARTA. Perlahan, harapan untuk bisa menikmati suku bunga kredit rendah kian sirna. Pelan tapi pasti, suku bunga kredit perbankan mulai bergerak naik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyatakan, suku bunga kredit naik 1 basis poin (bps) di sepanjang Januari 2017. Kenaikan ini menghentikan tren penurunan bunga kredit yang sebesar 79 bps di sepanjang 2016.

BI menilai, pelonggaran kebijakan moneter melalui skema BI 7-days Reverse Repo Rate (7DRR) belum direspon perbankan secara signifikan. "BI berharap perbankan masih terus melakukan penyesuaian suku bunga," ujar Juda, akhir pekan lalu.


Yang jelas, kenaikan suku bunga kredit di Januari 2017 merupakan buntut dari kenaikan suku bunga simpanan tenor 1 dan 24 bulan. Di Desember 2016, suku bunga simpanan dua tenor itu naik hingga 10 bps, yakni masing-masing dari 6,36% dan 7,36% pada November 2016 menjadi sebesar  6,46%  dan  7,38%.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) bilang, tren bunga akan naik kalau BI 7DRR terkerek imbas kenaikan Bunga The Fed. "Belum lagi tingkat inflasi tahun ini yang diprediksi lebih tinggi dari tahun lalu," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (19/2).  

Sekretaris Perusahaan Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kriyanto bilang, secara individual bank, bukan secara industri, suku bunga kredit masih berpotensi turun. Syaratnya, bank mampu memperbesar porsi dana murah lebih dari 60% dari total likuiditas dibarengi efisiensi operasional.

"Ini jadi pekerjaan rumah bagi bank ketika penurunan BI 7DRR makin terbatas karena risiko kenaikan Fed rate minimal dua kali di tahun ini. Yang bisa bank upayakan adalah menahan suku bunga seperti sekarang ini," jelas dia.

Sepanjang 2016, suku bunga simpanan susut 122 bps, namun suku bunga kredit hanya turun 79 bps.  Hingga Januari 2016, sebagian besar bank penguasa pasar masih memasang bunga kredit dobel digit (lihat tabel selengkapnya di Harian KONTAN, Senin 20 Februari 2017).                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina