JAKARTA. Konsumen jagung harus siap menghadapi menipisnya stok jagung di pasar global. Selain pasokan jagung tak akan mudah didapatkan, harga jagung pun diperkirakan akan terus menanjak.Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola mengatakan kenaikan harga jagung dunia ini disebabkan oleh turunnya produksi jagung di Rusia, sementara di sisi lain terjadi peningkatan permintaan di Amerika Serikat. Ditambah lagi, penurunan produksi gandum di Rusia juga mengakibatkan permintaan jagung meningkat untuk menggantikan gandum sebagai campuran pakan ternak. "Padahal, suplai jagung yang diperdagangkan di dunia itu hanya 10% dari total produksi," ujar Sola kepada KONTAN Senin (30/8).Direktur Tanaman Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto menambahkan, kenaikan harga jagung ini diperparah dengan adanya banjir di China yang menyebabkan gagal panen jagung. Sehingga, China yang biasanya memproduksi jagung sendiri terpaksa mengimpor. "Akibatnya stok jagung dunia menipis dan harga naik," katanya.Kenaikan harga jagung dunia ini tentu saja akan berimbas pada kenaikan harga jagung domestik. Saat ini harhga jagung domestik sudah mencapai Rp 2.800 per kilogram (kg). Sampai akhir tahun nanti Sola memperkirakan harga jagung domestik akan bisa mencapai Rp 3.000 per kg.Siwi menghitung, tren kenaikan harga jagung ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun nanti. Sebab, beberapa negara penghasil jagung tidak mungkin panen jagung lagi sampai akhir tahun nanti karena sudah memasuki musim dingin. Nah, hal ini justru akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggenjot produksi jagung. "Ini dilakukan agar impor jagung bisa dikurangi," ujar Sola.Dalam hitungan Sola, sampai akhir tahun nanti Indonesia akan mengimpor jagung sekitar 2 juta ton. "Sampai saat ini jumlah impor jagung yang sudah masuk sebesar 800.000 ton," jelasnya. Sementara itu, produksi jagung domestik diperkirakan sebesar 18,1 juta ton atau naik 1,1% ketimbang tahun 2009 lalu yang sebesar 18 juta ton. Untuk mendongkrak produksi jagung pada musim tanam jagung periode Oktober - Desember nanti, Kementerian Pertanian sudah menyiapkan program penanaman jagung. "Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan bibit untuk menanami lahan jagung seluas 600.000 hektar," kata Siwi. Dari penanaman jagung ini, diharapkan akan bisa memproduksi jagung sebanyak 3 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Siap-siap, suplai jagung global menipis
JAKARTA. Konsumen jagung harus siap menghadapi menipisnya stok jagung di pasar global. Selain pasokan jagung tak akan mudah didapatkan, harga jagung pun diperkirakan akan terus menanjak.Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola mengatakan kenaikan harga jagung dunia ini disebabkan oleh turunnya produksi jagung di Rusia, sementara di sisi lain terjadi peningkatan permintaan di Amerika Serikat. Ditambah lagi, penurunan produksi gandum di Rusia juga mengakibatkan permintaan jagung meningkat untuk menggantikan gandum sebagai campuran pakan ternak. "Padahal, suplai jagung yang diperdagangkan di dunia itu hanya 10% dari total produksi," ujar Sola kepada KONTAN Senin (30/8).Direktur Tanaman Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto menambahkan, kenaikan harga jagung ini diperparah dengan adanya banjir di China yang menyebabkan gagal panen jagung. Sehingga, China yang biasanya memproduksi jagung sendiri terpaksa mengimpor. "Akibatnya stok jagung dunia menipis dan harga naik," katanya.Kenaikan harga jagung dunia ini tentu saja akan berimbas pada kenaikan harga jagung domestik. Saat ini harhga jagung domestik sudah mencapai Rp 2.800 per kilogram (kg). Sampai akhir tahun nanti Sola memperkirakan harga jagung domestik akan bisa mencapai Rp 3.000 per kg.Siwi menghitung, tren kenaikan harga jagung ini masih akan berlanjut hingga akhir tahun nanti. Sebab, beberapa negara penghasil jagung tidak mungkin panen jagung lagi sampai akhir tahun nanti karena sudah memasuki musim dingin. Nah, hal ini justru akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggenjot produksi jagung. "Ini dilakukan agar impor jagung bisa dikurangi," ujar Sola.Dalam hitungan Sola, sampai akhir tahun nanti Indonesia akan mengimpor jagung sekitar 2 juta ton. "Sampai saat ini jumlah impor jagung yang sudah masuk sebesar 800.000 ton," jelasnya. Sementara itu, produksi jagung domestik diperkirakan sebesar 18,1 juta ton atau naik 1,1% ketimbang tahun 2009 lalu yang sebesar 18 juta ton. Untuk mendongkrak produksi jagung pada musim tanam jagung periode Oktober - Desember nanti, Kementerian Pertanian sudah menyiapkan program penanaman jagung. "Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan bibit untuk menanami lahan jagung seluas 600.000 hektar," kata Siwi. Dari penanaman jagung ini, diharapkan akan bisa memproduksi jagung sebanyak 3 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News