KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan perbankan bergegas menyambut devisa hasil ekspor (DHE) yang bakal ditampung di dalam negeri. Terlebih, regulator menemukan 200 perusahaan yang berpotensi parkirkan DHE sumber daya alam (SDA) mereka di dalam negeri pada tahun 2023. Untuk menarik para eksportir memarkir DHE-nya di dalam negeri, BI sebenarnya telah mengeluarkan instrumen operasi moneter valas yang baru. Pada 20 Desember 2022, BI mengeluarkan instrumen baru dalam bentuk term deposit (TD) valas yang sering disebut
pass on. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan telah mempersiapkan infrastruktur internal untuk mengakomodir ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi. Misalnya pemberian flagging atas penempatan DHE ke dalam instrumen BI.
“Lalu memastikan sumber dana yang ditempatkan ke dalam instrumen BI tersebut berasal dari DHE, dan mengecualikan dana penempatan DHE ke dalam instrumen BI tersebut dari komponen Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diperhitungkan dalam Giro Wajib Minimum (GWM) dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM),” ujarnya kepada KONTAN pada Rabu (25/1).
Baca Juga: Bank Mandiri Sebut Inisiatif DHE Longgarkan LDR Valas Perbankan Hingga 20% Lanjut ia, rencana perluasan sektor yang wajib menempatkan DHE di dalam negeri seperti industri manufaktur dalam revisi PP Nomor 1/2019 juga dapat mendorong pertumbuhan likuiditas valas. Seiring dengan peningkatan ekspor dan surplus neraca perdagangan. Dengan adanya revisi perubahan peraturan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia tersebut, BRI akan melakukan penyesuaian terhadap pemberian tingkat suku bunga deposito valas yang kompetitif sehingga para eksportir tertarik untuk menempatkan DHE di dalam negeri. “Likuiditas valas di awal tahun 2023 cukup
manageable dan dari sisi simpanan valas masih terjaga serta tetap aktif mendukung pertumbuhan kredit, dengan LDR valas posisi Desember 2022 sebesar 51,65%,” paparnya.
Ia menyatakan kenaikan permintaan valas cenderung meningkat di semester satu ini. Guna menjaga kebutuhan pendanaan agar terjaga secara optimal BRI berfokus pada pengelolaan dana jangka pendek hingga menengah menyesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan nasabah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari