Siapa saja calon pembeli Bank Mutiara yang lolos?



JAKARTA. Jika tak molor, Kamis ini (12/6), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan mengumumkan hasil penilaian atas proposal penawaran yang disampaikan 10 calon pembeli PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Hasil pengumuman itu akan disampaikan LPS kepada para calon pembeli.

Hingga kemarin, LPS belum juga memberikan bocoran siapa gerangan 10 calon pembeli saham BCIC. Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS hanya mengatakan, yang akan menjadi calon pemilik Bank Mutiara adalah pihak yang lolos seluruh proses penjualan.

Dari 10 proposal, enam merupakan investor asing, diantaranya Jepang, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan negara lainnya. LPS juga merinci, 10 investor yang menyampaikan proposal terdiri dari tiga institusi bank, enam lembaga keuangan, dan satu konsorsium.


"Sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan praktik good corporate governance (GCG), LPS melakukan due dilligence kepada calon investor yang lolos pada tahapan penawaran awal pada data room Bank Mutiara," kata Samsu.

Di tengah proses due dilligence, muncul desas-desus soal minat Weston International Capital Limited untuk memiliki bank yang dulu bernama Bank Century ini. Beberapa waktu lalu, perusahaan hedge fund asal Mauritius ini memang pernah mengaku telah mengrimkan letter of interest untuk membeli Mutiara  (lihat Tabloid KONTAN, edisi Minggu III April 2014).

Cuma, belakangan muncul embel-embel, Weston memiliki mandatory convertible bonds senilai US$ 55 juta dari Bank Mutiara. Saat dikonfirmasi, Isabela Cismariu, Investor Relation Weston tak memberikan jawaban pasti. "Tanggal 12 Juni, semua calon akan diberitahu siapa yang masuk babak final," ujarnya kepada KONTAN via surat elektronik, kemarin.

Tapi, Samsu membantah soal obligasi US$ 55 juta Bank Mutiara yang dimiliki Weston. "Tidak benar, dan tidak pernah diakui oleh manajemen Bank Mutiara dan hanya didasarkan atas putusan pengadilan Mauritius yang tidak dihadiri Bank Mutiara karena tidak pernah dipanggil secara patut," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan