Siapa saja yang masuk jajaran Wantimpres?



JAKARTA. Partai Nasdem tak ketinggalan menunjuk perwakilannya di jajaran anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang akan dilantik Presiden Joko Widodo, Senin (19/1) pagi ini. Dia adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Jan Darmadi yang dipercaya Nasdem untuk duduk sebagai penasihat presiden itu.

Hal ini pun dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Rio Patrice Capella, Minggu (18/1). "Ya, sudah kita usulkan dan besok (hari ini) pelantikannya," kata Rio.

Rio mengatakan, pemilihan nama Jan bukan tanpa dasar. Jan dianggap merupakan tokoh senior yang berpengalaman di bidang bisnis. Dia adalah pendiri PT Jakarta Setiabudi International.


"Pelaku bisnis sejak Orde Lama sampai sekarang, pendidikannya S2 bisnis dari USA. Dia adalah pemilik Hotel Mandarin, Mercure Ancol, Jakarta Theater, Setiabudi Building. Kami anggap punya kecakapan untuk menjadi Wantimpres," sebut Rio.

Meski akan dilantik sebagai anggota Wantimpres, Rio mengaku Jan tidak akan mundur sebagai pengurus partai.

Seperti diketahui berdasarkan undang-undang, anggota Wantimpres tidak boleh menjadi pemimpin partai. Dia harus mundur maksimal 3 bulan setelah dilantik presiden. Menurut Rio, posisi Ketua Majelis Tinggi bukan sebagai eksekutif partai. Dengan demikian, posisi itu dianggap tak masuk dalam hal yang diatur undang-undang.

"Jan Darmadi bukan eksekutif partai," katanya lagi.

Presiden Jokowi sudah merampungkan susunan Wantimpres. Presiden akan melantik sembilan anggota Wantimpres itu pada Senin (19/1/2015). Sejumlah nama pun mencuat akan mengisi kursi itu. Beberapa di antaranya mewakili partai seperti Sidarta Danusubrata (PDI-P), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).

Sementara nama lainnya diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi atau pun Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri yakni AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN), Mooryati Soedibjo (pendiri Mustika Ratu), dan Hasyim Muzadi (Nadhlatul Ulama). (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie