KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bakal menyiapkan cadangan minyak dan gas (migas) jangka panjang melalui peningkatan investasi untuk eksplorasi.
"Di samping peningkatan produksi, urat nadi perusahaan hulu migas adalah bagaimana kita menyiapkan
reserve dengan terus mencari sumber daya baru," ujar Komisaris Utama PHE, Rinaldi Firmansyah dalam keterangan resmi, Senin (30/6).
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim mengatakan, dari kegiatan eksplorasi, yang membentang dari Barat sampai Indonesia Bagian Timur, berhasil menemukan sumber daya yang besar.
"Seluruh penemuan baru ini bisa berkontribusi terhadap penambahan produksi migas nasional," papar Chalid.
Baca Juga: Produksi Migas PHE Tembus 1 Juta Barel Per Hari Lebih lanjut, Chalid bilang pencapaian eksplorasi dan produksi setahun terakhir juga diimbangi dengan kinerja keuangan, di mana PHE berhasil membukukan profit sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 48-50 triliun.
Untuk mendukung keberlanjutan energi dan program swasembada energi nasional, Subholding Upstream telah menyusun program kerja jangka panjang sesuai dengan dual
growth strategy perusahaan, yakni
Maximizing Legacy Business dan
Building Low Carbon Business.
"Untuk
low carbon harapannya di 2029 sudah menjadi sebuah bisnis baru PHE," kata Chalid.
Baca Juga: Dorong Ketahanan Energi Nasional, PHE - Sinopec Jalin Kerja Sama Studi CEOR PHE saat ini berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional. PHE juga berhasil menyelesaikan pengeboran 5 sumur eksplorasi, 341 sumur pengembangan, 523 kegiatan
workover dan 15.424 kegiatan
well services.
Adapun, PHE melaporkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD) hingga bulan Mei 2025. Rinciannya, produksi minyak 559 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.800 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News