Siapkan capex Rp 1 miliar, Dwi Guna Laksana (DWGL) genjot penjualan batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL), tahun ini menyiapkan capex atau modal kerja sebesar Rp 1 miliar untuk melakukan perkembangan fasilitas penunjang pelabuhan.

Ditemui usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Hendra, Direktur Winanto DWGL menyebut bisnis perseroan mencakup lini penyewaan alat pelabuhan dan juga trading. "Modal yang disiapkan untuk lini bisnis pelabuhan, tidak besar, hanya sebesar Rp 1 miliar. Penyerapannya sudah hampir 100% di kuartal I 2019. Sementara untuk trading, tidak ada modal khusus" tutur Hendra, Selasa (9/7).

Lebih jauh, pada semester I 2019, lini bisnis pelabuhan DWGL sudah mengantongi pendapatan sebesar R 8,3 miliar atau baru mencapai 26% dari target yang ditetapkan.


Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) resmikan pabrik baru dengan investasi Rp 600 miliar di Sumut

Menilik laporan keuangan perseroan pada kuartal I 2019, DWGL masih menorehkan kerugian sebesar Rp 11,12 miliar karena beban biaya. "Namun kami optimis bisa menutup kerugian tahun ini," lanjut Hendra.

Kerugian yang diderita perseroan memang menyusut 97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 367,35 miliar. Sementara dari sisi pendapatan, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2017 ini, meningkat 152,9% di angka Rp 425,84 miliar dari Rp 168,37 miliar pada kuartal I 2018.

Untuk menutup kerugian, DWGL tahun ini berusaha menggenjot penjualan batubara hingga 3,5 ton yang disuplai ke berbagai pihak, salah satunya adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tercatat menjalin kontrak lebih dari dua dekade dengan DWGL.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) akan terbitkan obligasi hingga Rp 4 triliun di kuartal III-2019

"Dengan penjualan batubara sebanyak 3,5 ton sampai akhir tahun, estimasi revenue yang didapat adalah sebesar Rp 2,3 triliun. Selama dua tahun ke depan, kami akan berusaha menjual batubara sebanyak 5 ton," lanjutnya.

Memasuki kuartal II 2019, DWGL sudah berhasil menjual 1,3 juta metrik ton dan mendapat keuntungan sekitar Rp 943 miliar. Pada kuartal III dan IV, perusahaan yang berdiri sejak 1986 ini akan menggenjot lagi penjualan batubara hingga 2,2 juta ton ke PLN atau pihak ketiga lainnya.

Selai itu, saat ini perusahaan juga sedang menjajaki tender dengan PLTU besar, seperti PLTU Cilacap dan PLTU Jawa VII. Direktur Utama DWGL, Herman Fasikhin menjelaskan, PLTU Cilacap yang diperkirakan memiliki kapasitas 1.000 megawatt dan menampung 1-2 juta ton batubara, saat in memasuki proses penawaran.

Baca Juga: Anak usaha Bayan Resources Tbk (BYAN) berhadapan dengan buruh di pengadilan

Sementara PLTU Jawa VII, yang juga berkapasitas 1-2 juta ton, ditargetkan dapat mulai beroperasi pada akhir tahun 2019.

"Kami optimis bisa mengejar target penjualan 3,5 ton tahun ini. Biasanya pada kuartal IV atau di bulan September dan Oktober, permintaan batubara meningkat karena musim dingin. Banyak orang memerlukan batubara untuk menghangatkan tubuh," pungkas Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi