KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (
IPCM) menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan usaha pada 2023. Emiten Grup Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ini akan menggelar ekspansi bisnis secara organik maupun anorganik, serta memperbanyak kerja sama dengan mitra potensial. Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita, mengungkapkan strategi bisnis IPCM menyesuaikan dengan rencana induk perusahaan yang bergerak di bidang jasa maritim. Sejalan dengan itu, IPCM terus melakukan penguatan armada tunda dan pandu untuk meningkatkan pelayanan operasional. "Kami fokus kepada kepuasan pelanggan, memastikan kesiapan armada, keselamatan kerja, serta transformasi berkelanjutan. IPCM juga mengembangkan kompetensi pegawai dan penerapan budaya perusahaan dalam mencapai tujuan," kata Shanti kepada Kontan.co.id, Sabtu (14/1).
Untuk tahun ini, IPCM menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar Rp 124,5 miliar. Mayoritas investasi dialokasikan untuk pembangunan kapal dan transformasi di bidang informasi dan teknologi.
Baca Juga: Lanjutkan Transformasi Bisnis, Begini Rencana Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tahun 2023 Saat ini IPCM sedang merampungkan pembangunan beberapa armada kapal tunda maupun kapal pandu. Di antaranya tiga unit kapal pandu baru dengan daya minimal masing-masing 2x300 HP tipe
outboard engine yang siap beroperasi pada triwulan pertama tahun ini. Selanjutnya, ada satu unit kapal tunda baru dengan daya minimal 2x2.200 HP tipe
azimuth stern driven (ASD). Proses pembangunannya ditargetkan selesai pada semester pertama 2023 untuk operasional di sejumlah wilayah strategis IPCM. "Selain itu IPCM juga sedang mempersiapkan investasi dua kapal tunda baru yang akan diumumkan pada tahun ini," imbuh Shanti. Meski belum membeberkan secara rinci, tapi Shanti memproyeksikan pendapatan IPCM tetap tumbuh di tahun ini. Meski kondisi ekonomi dan pasar masih dipenuhi tantangan, IPCM optimistis mampu mendongkrak kinerja dengan strategi bisnis yang telah disiapkan. Termasuk dengan strategi ekspansi di luar Pelindo Grup. "Kami telah menyiapkan strategi bisnis dan rencana kerjasama untuk menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group yang terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan tetap stabil di 2022," terang Shanti.
Shanti memberikan gambaran, pertumbuhan pendapatan dari luar Pelindo sampai dengan periode September 2022 melonjak 27% secara tahunan, dari Rp 142 miliar menjadi Rp 180 miliar. Sedangkan pertumbuhan pendapatan dari lingkungan Pelindo naik 7% dari Rp 458 miliar menjadi Rp 491 miliar.
Menilik laporan keuangan per kuartal ketiga 2022, IPCM mengantongi pendapatan neto sebesar Rp 671,05 miliar atau naik 11,82% secara tahunan. Dari jumlah itu, IPCM mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar 101,67 miliar atau melonjak 12,30% dibandingkan kuartal ketiga 2021. Shanti pun melihat prospek industri pelabuhan tetap positif. Terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan kapal baik domestik maupun internasional. Sejalan dengan itu, volume ekspor impor turut meningkat, ditambah digitalisasi ekonomi yang mendorong transaksi pengiriman barang semakin mudah. "Bahkan saat pandemi IPCM tetap mampu mencatatkan kenaikan pendapatan. Pelabuhan sebagai pintu gerbang perdagangan sekaligus indikator roda perekonomian, menjadikan bisnis IPCM turut terdampak dinamis pada kinerja operasionalnya," pungkas Shanti Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari