Siapkan capex Rp 20 triliun lebih, ini agenda bisnis MIND ID tahun depan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Holding industri pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mining Industrial Indonesia (MIND ID) masih terus menyelesaikan transaksi divestasi 20% saham milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sebelum divestasi tersebut benar-benar rampung, MIND ID telah memiliki sejumlah agenda bisnis di tahun depan.

Corporate Secretary MIND ID Rendy A. Witoelar mengatakan, pihaknya masih berupaya menyelesaikan proses divestasi 20% saham INCO. Divestasi ini ditargetkan rampung paling tidak di bulan Juni tahun depan. “Mudah-mudahan bisa tercapai target seperti itu,” imbuhnya, kemarin (24/12).

Baca Juga: Fokus hilirisasi, simak rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM) usai punya Dirut baru


Catatan Kontan, MIND ID menyiapkan dana senilai US$ 500 juta atau setara Rp 7 triliun guna mengakuisisi 20% saham INCO.

Akan tetapi, karena proses negosiasi divestasi dengan INCO masih berlangsung, Rendy belum bisa memberikan informasi seputar rencana pengembangan bisnis INCO ketika sebagian sahamnya dimiliki MIND ID kelak.

Kendati demikian, MIND ID dipastikan akan fokus pada penyelesaian sejumlah proyek hilirisasi pertambangan di tahun depan. Beberapa proyek hilirisasi memang sedang digarap oleh masing-masing anak usaha MIND ID.

Misalnya, pabrik feronikel di Halmahera Timur yang dikerjakan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan ditargetkan masuk fase commissioning di tahun 2020.

Selain itu, ada juga smelter grade alumina refinery (SGAR) di Kalimantan Barat yang sudah dilakukan peletakan batu pertama di tahun ini. Proyek ini menjadi pengembangan hilirisasi tambang antara ANTM dan Inalum (sekarang MIND ID).

Anak usaha MIND ID lainnya, PT Freeport Indonesia juga sedang membangun smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini kelak akan memiliki kapasitas produksi 2 juta ton konsentrat tembaga.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) akan fokus pada bisnis hilirisasi pada 2020

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah mengerjakan proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim. Saat ini, proyek tersebut masih berada pada tahap konsep desain atau front end engineering design (FEED). Selanjutnya, terdapat tahap engineering procurement construction (EPC) sebelum masuk ke tahap konstruksi pabrik.

Rendy menyampaikan, untuk merealisasikan proyek-proyek tadi, MIND ID menghimpun dana belanja modal atau capital expenditure (capex) secara konsolidasi lebih dari Rp 20 triliun. Dana tersebut berasal dari pendanaan kas internal maupun eksternal.

Namun, untuk capex yang berasal dari pendanaan eksternal, Rendy belum bisa membeberkan secara rinci apakah akan mengandalkan pinjaman, penerbitan surat utang, atau sebagainya. “Proses pendanaan masih dikaji,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini