Siapkan capex Rp 46,5 miliar, CCSI akan kembangkan kabel serat optik bawah laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel serat optik PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 46,5 miliar. Dana ini berasal dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yang sebesar Rp 50 miliar. Kemudian, sisa dana IPO itu akan digunakan untuk modal kerja ketika proyek tersebut sudah beroperasi.

Di sisa tahun ini, CCSI berencana mengembangkan usaha baru dengan memulai proyek fiber optic submarine cable (Proyek FO Submarine) untuk periode 2019-2020.

Menurut Direktur Pemasaran dan Penjualan CCSI Julian S. Khou, dalam jangka waktu tersebut CCSI akan membangun kabel serat optik bawah laut sepanjang 50 kilometer-60 kilometer. "Untuk menyambungkan dua pulau," kata dia, Selasa (18/6). Sayangnya, ia belum mau mengungkapkan lokasi pasti proyek tersebut.


Berbeda dengan produk lainnya yang dibuat sesuai pesanan, kabel laut ini dibangun untuk kemudian disewakan. “Sementara ini, kami sendiri yang bangun. Nanti kami komersialkan,” ucap dia. Meskipun begitu, Proyek FO Submarine ini belum bisa menghasilkan pendapatan pada tahun ini, melainkan baru bisa terlihat tahun depan.

CCSI mengklaim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mampu memproduksi kabel serat optik bawah laut dan satu-satunya yang bersertifikat internasional. Perusahaan dikenal sebagai produsen kabel serat optik dengan kualitas premium. Perusahaan ini memiliki produksi CCSI mencapai sekitar 20.000 kilometer kabel serat optik per tahun atau setara dengan 1,6 juta serat optik per tahun.

CCSI telah mengekspor kabel laut serat optik untuk Telecom New Zealand untuk dipasang dan dibentangkan di Cook Strait New Zealand. Usianya sudah lebih dari 15 tahun dan masih digunakan hingga saat ini. CCSI juga menjadi salah satu pemasok kabel laut serat optik, kabel darat, dan pipa HDPE untuk Proyek Palapa Ring Paket Timur.

Perusahaan ini berdiri sejak 1996. Awalnya bernama PT Siemens Kabel Optik. Kemudian, pada 2002 berganti nama menjadi CCSI seiring dengan PT Corning International Inc mengambil alih saham Siemens. Lalu, pada 2005 saham Corning diambil alih oleh CCS International Limited.

Sebagai informasi, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/6). CCSI menawarkan 200 juta saham atau setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Pada perdagangan perdana, harga saham CCSI sempat melonjak 40% ke Rp 350 per saham dari harga IPO sebesar Rp 250 per saham. Sementara itu, pada penutupan perdagangan, harga saham CCSI turun 1,6% ke Rp 246.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi