Siapkan CKPN hingga Rp 13 triliun, Bank Mandiri targetkan tekan NPL hingga 2,2%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2018 telah menyiapkan strategi untuk menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). 

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menyebut Bank Mandiri akan menyiapkan pencadangan 10% lebih rendah dibandingkan 2018.

"Pada tahun 2019 ini pencadangan berkisar Rp 11 triliun-Rp 13 triliun. Harapannya NPL bisa berkisar 2,2%-2,5%," ujar Panji kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (28/1).


Panji bilang pada akhir 2018 lalu, bank dengan sandi saham BMRI ini telah menyiapkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 14,18 triliun. Nilai ini turun dari CKPN di 2017 sebesar Rp 15,9 triliun. NPL Bank Mandiri membaik di penghujung 2018 berada di 2,75%. Sebagai perbandingan, pada akhir 2017 NPL Bank Mandiri sebesar 3,46%.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan pada 2018 NPL terbesar di Bank Mandiri masih disumbangkan dari segmen komersil dan small medium enterprise (SME) atau usaha kecil menengah (UKM). Sedangkan NPL terendah berasal dari segmen korporasi terutama infrastruktur.

Kartika menilai ke depan, segmen koprorasi tidak akan memberikan risiko secara berlebihan. Namun pihaknya akan berfokus pada kredit UKM. Bank dengan logo pita emas ini akan menggunakan tiga sub segmen untuk menekan NPL di segmen UKM.

Bank Mandiri akan membidik nasabah andalan yang disebut nasabah Prima, penyaluran kredit ke value chain. Juga pembiayaan kepada koperasi yang induknya merupakan nasabah korporasi Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi