KONTAN.CO.ID - Kata resesi sudah akrab di telinga kita beberapa bulan belakangan, terutama setelah pandemi korona melanda dunia. Apa itu resesi? Melansir Forbes, pada 1974, ekonom Julius Shiskin mendefinisikan resesi ekonomi sebagai penurunan produk domestik bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Adapun sejumlah ahli menilai, resesi merupakan suatu kondisi saat sebuah negara mengalami PDB negatif untuk periode waktu yang panjang. Satu per satu, perekonomian negara di dunia masuk ke jurang resesi. Data yang dihimpun Kontan menunjukkan, jumlah negara yang perekonomiannya masuk ke jurang resesi sudah mencapai 18 negara. Laporan teranyar, Australia resmi resesi setelah PDB-nya mengalami kontraksi 6,3% pada kuartal II 2020. Ini merupakan resesi pertama Australia dalam 30 tahun terakhir. Tak jauh berbeda, perekonomian Indonesia juga terkena badai virus korona. Pada kuartal II lalu, ekonomi kita mengalami kontraksi 5,32%. Jika ekonomi Indonesia pada kuartal III kembali negatif, maka, resmi pula kita mengalami resesi.
Siapkan Diri
KONTAN.CO.ID - Kata resesi sudah akrab di telinga kita beberapa bulan belakangan, terutama setelah pandemi korona melanda dunia. Apa itu resesi? Melansir Forbes, pada 1974, ekonom Julius Shiskin mendefinisikan resesi ekonomi sebagai penurunan produk domestik bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Adapun sejumlah ahli menilai, resesi merupakan suatu kondisi saat sebuah negara mengalami PDB negatif untuk periode waktu yang panjang. Satu per satu, perekonomian negara di dunia masuk ke jurang resesi. Data yang dihimpun Kontan menunjukkan, jumlah negara yang perekonomiannya masuk ke jurang resesi sudah mencapai 18 negara. Laporan teranyar, Australia resmi resesi setelah PDB-nya mengalami kontraksi 6,3% pada kuartal II 2020. Ini merupakan resesi pertama Australia dalam 30 tahun terakhir. Tak jauh berbeda, perekonomian Indonesia juga terkena badai virus korona. Pada kuartal II lalu, ekonomi kita mengalami kontraksi 5,32%. Jika ekonomi Indonesia pada kuartal III kembali negatif, maka, resmi pula kita mengalami resesi.