KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha Widodo Makmur Perkasa Group, PT Widodo Makmur Unggas (WMU), Rabu (8/7), menandatangani nota kerja sama dan surat perintah kerja dengan afiliasi Fuji Electric Group asal Jepang. Kedua perusahaan sepakat membangun pabrik pakan di Ngawi, Jawa Timur, senilai Rp 650 miliar.
Baca Juga: Pradiksi Gunatama (PGUN) raup Rp 103,5 miliar dari IPO, berikut rincian penggunaannya Nota kerja sama dan surat perintah kerja itu diteken oleh CEO PT Widodo Makmur Unggas Ali Masadi dan perwakilan afiliasi Fuji Electric Group. Pembangunan pabrik tersebut direncanakan memakan waktu selama 1,5 tahun. Pabrik ini akan berdiri di atas lahan seluas 12 hektare dengan kapasitas 140 ton per jam. "Kami menargetkan pembangunan tahap pertama akan selesai pada 2021," ujar
Founder Widodo Makmur Perkasa Group, Tumiyana, Rabu (8/7). Dia mengatakan, pembangunan pabrik tersebut untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas perusahaan yang mencapai 50.000 ton per bulan. Mereka ingin melepas ketergantungan dengan pihak lain.
Baca Juga: Emiten baru sepanjang 2020 capai 30 perusahaan, BEI: Minat IPO masih tinggi Lebih lanjut, Tumiyana mengatakan pembangunan pabrik tersebut turut berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja di tanah air, khususnya di Ngawi, Jawa Timur. PT Widodo Makmur Unggas adalah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terpadu. Saat ini, perusahaan yang berbasis di Jakarta itu memiliki delapan lokasi peternakan yang tersebar di seluruh pulau Jawa. Rencana IPO Pembangunan pabrik pakan ini, menurut Tumiyana, juga merupakan salah satu inisiasi strategis yang disiapkan perusahaan menjelang rencana induk usaha untuk masuk bursa saham melalui initial public offering (IPO) pada tahun depan.
"Kami punya rencana untuk IPO Widodo Makmur Perkasa Holding pada 2021," ujar dia. Widodo Makmur Perkasa Holding telah berdiri sejak 1995 silam. "Ini saatnya untuk berkembang lebih besar lagi," pungkas Tumiyana.
Baca Juga: Sidomulyo Selaras (SDMU) akan fokus cari pendanaan untuk melunasi utang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro