KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA) hari ini (13/8) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan di Ruang Auditorium, Gedung Manajemen, Lantai Dasar Garuda City, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Salah satu agenda yang telah disetujui dalam RUPST itu adalah pergantian susunan komisaris dan direksi. RUPS kali ini telah memberhentikan dengan hormat yakni dewan komisaris utama dari sebelumnya Triawan Munaf menjadi Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Kemudian memberhentikan komisaris Peter F Ghonta serta Komisaris Independen Elisa Lumbantoruan.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) akan RUPS besok, ini tujuh agenda yang dibahas Dalam jajaran komisaris dan direksi sebelumnya, komisaris dipangkas dari semula lima komisaris menjadi hanya tiga komisaris. Sedangkan untuk jajaran direksi dipangkas dari awalnya delapan direksi menjadi enam enam direksi. Berikut ini adalah susunan baru yang telah disetujui :
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama rangkap Komisaris Independen : Timur Sukirno
- Komisaris Independen : Abdul Rachman
- Komisaris : Chairal Tanjung
Direksi
- Direktur Utama : Irfan Setiaputra
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio
- Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
- Direktur Human Capital : Aryaperwira Adileksana
- Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
- Direktur Layanan dan Niaga : Ade R. Susardi
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) mencatat keterisian kargo tumbuh 75% hingga Juni 2021 “Pergantian jajaran komisaris dan direksi menjadi salah satu langkah strategi untuk mempersiapkan Garuda menjadi perusahaan dengan tata kelola organisasi yang lebih fokus dan adaptif khususnya dalam tantangan di tengah pandemi Covid-19,” ujar Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia dalam agenda RUPS yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (13/8). Irfan menyampaikan ungkapan terima kasih atas kontribusi dari para jajaran komisaris dan direksinya yang telah menjadi bagian dari Garuda. “Bagi saya dan direksi tentu ini bukan hal yang mudah, namun dalam beberapa bulan ini kita tengah mengalami turbulensi. Sehingga kehilangan dua direksi tentu menjadi pukulan yang berat buat kami. Namun kami memahami ini adalah bagian yang tak dapat dihindari dari perubahan organisasi,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli