KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bisnis perhotelan, komersial, dan penjualan properti, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk ekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia. President Director & CEO Paradise Indonesia Anthony P Susilo mengatakan tahun ini alokasinya cukup besar lantaran INPP sedang massive melakukan pembangunan di Semarang, Bandung, Jakarta, dan Balikpapan. "Nilai capex tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan, dan ini bisa menjadi pondasi untuk performa di 3 tahun-4 tahun mendatang," kata Anthony saat dihubungi Kontan, Selasa (26/3).
Ekspansi yang dilakukan ini juga sejalan dengan prospek industri properti yang lebih optimis di tahun ini. Industry properti di Indonesia sepanjang 2023-2024 banyak mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal regulasi, salah satunya pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). "
Dari perbankan juga ada support yang luar biasa yang memberikan down payment (DP) ringan sehingga pembeli bisa menyicil. Kami optimis industri properti tahun ini bisa meningkat," kata Anthony. Baca Juga: Okupansi Hotel Diprediksi Naik Saat Lebaran, Cek Rekomendasi Saham Emiten Hotel Ini Beberapa proyek juga tengah digarap sejak tahun lalu. Teranyar, INPP baru saja meresmikan Hotel Hyatt Place Makassar tanggal17 Februari 2024 lalu. Momen peresmian adalah salah satu tonggak pencapaian ekspansi INPP di daerah Makassar dan Indonesia Timur, sekaligus menambah portfolio properti di bawah brand Hyatt di pasar nasional. Sedangkan di tahun 2024, INPP tengah mengembangkan beberapa proyek, seperti proyek
mixed use 23 Semarang yang sudah dimulai sejak Oktober 2023 lalu. Proyek hunian smart living Antasari Place di Jakarta sudah pada tahap perampungan, diproyeksikan proses serah terima sudah bisa dilaksanakan bulan Desember 2024 nanti. Beberapa proyek mixed-use juga sedang berlangsung di Balikpapan (landed house), Kalimantan Timur, yang rencana proses pengembangannya akan mulai dilaksanakan pada kuartal IV 2024. Selain itu, proyek pembangunan yang saat ini dijalankan adalah ekspansi mall 23 Paskal Shopping Center di Bandung. Berhubung Laporan Keuangan audited per 31 Desember 2023 belum terbit, INPP hanya memberikan angka perkiraan. Untuk segmen property sales, tahun 2023 diperkirakan marketing sales meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022. "Driving factorsnya salah satunya berasal dari Antasari Place, di mana pada Mei 2023 kemarin kita baru menyelesaikan topping off untuk Tower 1," kata Anthony. Ia melanjutkan INPP selalu membangun proyek/asset dengan pendekatan mixed-use, untuk menarik populasi dan traffic foot di daerah tersebut, sehingga kita bisa meraih pendapatan across segment. INPP juga secara essential berangkat dari hospitality, commercial, laluproperty sales, sehingga mayoritas pendapatan sebenarnya berasal dari segmen hospitality (41%) dan commercial (40%), sehingga recurring income INPP cukup besar di kisaran 80%. Selain itu dari segi commercial, INPP mencatatkan lease rate juga meningkat. INPP tengah menerima
waiting list untuk tenant-tenant, sehingga INPP akan mulai melakukan ekspansi pembangunan untuk 23 Paskal di Bandung, serta mall baru di Semarang (23 Semarang) atas permintaan customer.
"INPP hingga saat ini bisa digolongkan sebagai salah satu emiten properti dengan pendapatan berulang (recurring) tertinggi dibanding total penjualan sehingga relatif lebih stabil dari sisi arus pendapatannya," ujar Anthony. Dengan proyek-proyek yang digarap, INPP menargetkan kinerja dapat tumbuh 20%. Anthony melihat masa depan yang dinamis untuk industri properti, didorong oleh beberapa tren utama dan preferensi konsumen yang terus berkembang. "Oleh karena itu, di tahun 2024 ini kami berencana untuk melakukan ekspansi bisnis dengan meluncurkan pengembangan baru di kota-kota terdepan nusantara yang dimana akan melayani ragam segmen dan preferensi pasar," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat