Siasat PTBA menghadapi kontraksi ekonomi China



JAKARTA. Emiten batubara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) optimistis bisa memacu ekspor ke China, meski Negeri Tirai Bambu itu tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Caranya adalah, emiten batubara plat merah itu akan memperbanyak memproduksi batubara berkalori tinggi yang dibutuhkan oleh negeri Tirai Bambu itu. 

Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA bilang, kebutuhan China atas batubara kalori tinggi tetap besar meski tengah mengalami kontraksi ekonomi.


Pasalnya, pemerintah China memang punya kebijakan untuk lebih banyak mengimpor batubara dengan kalori tinggi, semisal di atas 6.000 kilo kalori per kilogram (kcal/kg).

Ini terlihat dari kebijakan pemerintah China mengenakan pajak impor 3% atas batubara kalori muda, yakni 3.800-4.200 kcal/kg. "Kebijakan ini justru menguntungkan kami karena permintaan batubara kalori tinggi justru meningkat," kata Joko kepada KONTAN, Rabu (29/1).

Tak hanya itu, harga jual batubara kalori tinggi tetap lebih baik meski kondisi industri secara global sejatinya sedang tidak kondusif.

Hal inilah yang kemudian menghadirkan optimisme di manajemen PTBA bahwa kontraksi ekonomi China tidak akan terlalu berpengaruh pada ekspor maupun harga jual batubara yang diproduksinya.

"Meski China kontraksi, kami yakin bisa tetap meraih kinerja ekspor lebih baik karena kualitas batubara PTBA harganya masih menarik," ungkap Joko. Hingga kuartal III 2013, China dan Taiwan menjadi pasar utama ekspor PTBA dengan kontribusi sebanyak 3,44 juta ton batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri