JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) memiliki strategi tersendiri untuk mendongkrak rasio kredit terhadap dana masyarakat alias Loan to Deposit Ratio (LDR). Bank milik pemerintah daerrah (pemda) tersebut memilih mengurangi tingkat likuiditas ketimbang menggenjot penyaluran kredit. Jika dibandingkan dengan LDR perbankan nasional yang Juni lalu berada di level 75,31%, LDR BPD memang jauh tertinggal. Juni lalu, LDR BPD tercatat 60,68%. Untuk mendongkrak LDR, menurut Winny Erwindia, Ketua Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (Asbanda), lebih mudah jika BPD mengurangi tingkat likuiditas. Opsi ini lebih aman ketimbang memacu penyaluran kredit untuk menaikkan LDR. "Peningkatan loan yang terlalu besar malah akan menimbulkan risiko yang besar," kata Winny, di Jakarta, Senin (23/8).
Siasati rendahnya LDR, BPD kurangi likuiditas
JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) memiliki strategi tersendiri untuk mendongkrak rasio kredit terhadap dana masyarakat alias Loan to Deposit Ratio (LDR). Bank milik pemerintah daerrah (pemda) tersebut memilih mengurangi tingkat likuiditas ketimbang menggenjot penyaluran kredit. Jika dibandingkan dengan LDR perbankan nasional yang Juni lalu berada di level 75,31%, LDR BPD memang jauh tertinggal. Juni lalu, LDR BPD tercatat 60,68%. Untuk mendongkrak LDR, menurut Winny Erwindia, Ketua Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (Asbanda), lebih mudah jika BPD mengurangi tingkat likuiditas. Opsi ini lebih aman ketimbang memacu penyaluran kredit untuk menaikkan LDR. "Peningkatan loan yang terlalu besar malah akan menimbulkan risiko yang besar," kata Winny, di Jakarta, Senin (23/8).