Sibolga kerek inflasi Sumut Januari capai 0,88%



MEDAN. Badan Pusat Statistik mencatat, wilayah Sumatera Utara mengalami inflasi 0,88% pada Januari 2016. Kenaikan harga kelompok makanan mendorong inflasi di daerah Sumatera Utara.

"Meski turun dibandingkan Desember 2015 yang mencapai 1,43%, Sumut masih mengalami inflasi pada Januari 2016 sebesar 0,88%," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Senin (1/2).

Inflasi Sumut pada Januari 2016 itu dipicu kenaikan indeks harga konsumen (IHK) terutama Medan, Sibolga, Pematangsiantar, dan Padangsidempuan.


Inflasi tertinggi masih tetap di Sibolga sebesar 1,82%, yang juga mencatatkan inflasi tertinggi di Indonesia. Inflasi tinggi ini juga diikuti Medan 0,91%, Padangsidempuan 0,72%, dan Pematangsiantar 0,44%.

Inflasi di Sumut antara lain dipicu kenaikan harga kelompok bahan makanan hingga 2,29%.

Di Medan, misalnya, inflasi dipicu kenaikan harga bahan makanan 0,54%, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,22% serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,17%.

Dia mengakui, pada Januari 2016, Sibolga tercatat mengalami inflasi tertinggi dari 23 IHK di Pulau Sumatera.

Kepala BI Perwakilan Wilayah Sumut Difi A Johansyah mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, Sumut sudah dapat menekan angka inflasi.

Pada 2015, angka inflasi sudah jauh di bawah angka 2014 yang sebesar 8,17% dan 2013 yang sempat mencapai 10,18% Inflasi Sumut 2015 mencapai 3,24% atau di bawah angka nasional yang 3,35%. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut akan melakukan berbagai cara seperti menggelar operasi pasar khususnya bahan pangan yakni beras.

Pada 2016, kata dia, inflasi Sumut diharapkan di bawah 2015 atau di kisaran 4%, plus minus 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia