JAKARTA. Rabobank Internasional Indonesia (Rabobank) tengah membenahi sistem teknologi dan sumber daya manusia (SDM) guna mendongkrak bisnis korporasi, usaha kecil dan menengah (UKM) dan ritel. Bank yang berpusat di Belanda ini merogoh kocek puluhan miliar untuk membangun jaringan teknologi informasi (TI) dan pengembangan SDM. Karena alasan itu, Rabobank mengaku tidak terlalu ekspansif menyalurkan kredit. Manajemen hanya mengincar pertumbuhan kredit 12% - 15% atau mencapai Rp 11,52 triliun sampai akhir tahun. Per Agustus 2012, kredit yang telah mengucur sebesar Rp 11 triliun. Dari realisasi kredit per Agustus, sebagian besar atau 65% mengalir ke segmen UKM, sisanya korporasi. Sektor usahanya adalah pangan dan agribisnis. Eri Budiono, Director Corporate and Investment Banking Rabobank, menuturkan di segmen korporasi, pihaknya membiayai pengusaha kelapa sawit, gula, cokelat, kopi dan karet. Sedangkan di UKM, pembiayaan mengalir ke distributor atau pemasok bahan pangan ke supermarket dan pasar tradisional. Danny Hartano, Vice President Director Rabobank, menambahkan, pihaknya memfokuskan kredit pangan dan agribisnis, karena induk usahanya juga menggarap sektor yang sama.
Sibuk konsolidasi, Rabobank mengendurkan target
JAKARTA. Rabobank Internasional Indonesia (Rabobank) tengah membenahi sistem teknologi dan sumber daya manusia (SDM) guna mendongkrak bisnis korporasi, usaha kecil dan menengah (UKM) dan ritel. Bank yang berpusat di Belanda ini merogoh kocek puluhan miliar untuk membangun jaringan teknologi informasi (TI) dan pengembangan SDM. Karena alasan itu, Rabobank mengaku tidak terlalu ekspansif menyalurkan kredit. Manajemen hanya mengincar pertumbuhan kredit 12% - 15% atau mencapai Rp 11,52 triliun sampai akhir tahun. Per Agustus 2012, kredit yang telah mengucur sebesar Rp 11 triliun. Dari realisasi kredit per Agustus, sebagian besar atau 65% mengalir ke segmen UKM, sisanya korporasi. Sektor usahanya adalah pangan dan agribisnis. Eri Budiono, Director Corporate and Investment Banking Rabobank, menuturkan di segmen korporasi, pihaknya membiayai pengusaha kelapa sawit, gula, cokelat, kopi dan karet. Sedangkan di UKM, pembiayaan mengalir ke distributor atau pemasok bahan pangan ke supermarket dan pasar tradisional. Danny Hartano, Vice President Director Rabobank, menambahkan, pihaknya memfokuskan kredit pangan dan agribisnis, karena induk usahanya juga menggarap sektor yang sama.