Sidang pemilihan ketua MPR dimulai pukul 10.00



JAKARTA. Sidang paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk memilih pimpinan MPR akan dilakukan pada Selasa (7/10/2014) pagi. Sidang dilakukan setelah sempat ada penundaan pada Senin (6/10) malam.

"Rapat jadi Selasa jam 10.00. Ini kesepakaan bersama memberi kesempatan kepada DPD untuk memilih pimpinannya," ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR Martin Hutabarat, Senin (6/10/2014).

Penundaan dilakukan karena Dewan Perwakilan Daerah masih melakukan pemilihan calon pimpinan MPR yang akan mereka ajukan. Pemilihan ini baru selesai pada Senin tengah malam dengan menghasilkan nama Oesman Sapta sebagai legislator yang diusung menjadi pimpinan MPR. Oesman mengalahkan 8 nama lain yang dinominasikan.


Pada pagi ini, pemilihan akan kembali digelar. Syarat pengajuan calon pimpinan MPR tetap dilakukan dengan paket yang terdiri dari 1 orang calon ketua dan empat orang calon wakil ketua. Calon wakil ketua itu terdiri dari perwakilan DPD dan fraksi-fraksi parpol. Setiap fraksi hanya bisa mengajukam satu nama calon.

Paket Koalisi Merah Putih

Saat ini baru Koalisi Merah Putih (MPR) yang sudah menyusun formasi calon pimpinan MPR. KMP akan mengajukan paket calon pimpinan, tetapi tidak ada posisi bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di dalamnya. Paket itu berisi nama Djoko Udjianto dari Partai Demokrat untuk dicalonkan sebagai Ketua MPR. Adapun calon wakil ketua MPR diisi oleh Mahyuddin dari Partai Golkar, Hidayat Nur Wahid Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan satu nama utusan dari Dewan Perwakilan Daerah).

Paket Koalisi Indonesia Hebat

Adapun koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla atau Koalisi Indonesia Hebat belum menyusun paket calon pimpinannya hingga final. Namun, sejumlah nama yang sudah dipastikan masuk adalah Ahmad Basarah (PDI-P) untuk posisi wakil ketua MPR. Koalisi ini menyodorkan perwakilan DPD sebagai calon Ketua MPR.

Basarah mengatakan, PDI-P tetap masih berupaya melobi koalisi lain. PDI-P bahkan akan menerima dengan tangan terbuka keinginan PPP yang ingin hengkang dari KMP. "Kami ingin semuanya agar merapat ke Indonesia Hebat. Jadi tidak menutup kemungkinan, kan?" ujar Basarah.

Menurut Basarah, PDI-P bersama koalisi Jokowi-JK tetap pada komitmen mengusung paket pimpinan MPR bersama. Dalam paket itu, DPD diberi jatah Ketua MPR, dua kursi untuk koalisi Merah Putih, dan dua kursi lain untuk koalisi Jokowi-JK.

"Kami masih punya banyak waktu untuk melakukan pendekatan untuk mau berkomunikasi untuk mencapai hasil hasil terbaik. Ini supaya tidak ada blok-blokan, sehingga keputusannya musyawarah mufakat," kata dia.

Sidang paripurna hari ini akan dipimpin oleh pimpinan MPR sementara, yakni anggota termuda dan tertua di MPR. Anggota termuda adalah Riri Damayanti John Latif (24), anggota DPD dari Provinsi Bengkulu. Adapun anggota tertua adalah Sultan Ternate Mudaffar Sjah (79), anggota DPD dari Maluku. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia