Sidang perdana Jiwasraya, nasabah Wanaartha Life kirim karangan bunga ke PN Jakpus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasabah Wanaartha Life mengirim puluhan karangan bunga ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (3/6).

Kiriman karangan ini sebagai reaksi terhadap sidang perdana enam tersangka Jiwasraya di PN Jakpus. Keenam tersangka tersebut adalah Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat dan Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto.

Ada pula mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.


Baca Juga: Sudah sita Rp 17 trilyun, kejaksaan masih buru aset kasus Jiwasraya di luar negeri

Karangan bunga yang berjejer di depan pengadilan tersebut, berisikan permintaan agar uang mereka bisa kembali setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) memblokir rekening nasabah karena diduga terkait kasus Asuransi Jiwasraya.

Dari puluhan karangan, sebagian besar ditunjukan kepada Presiden Joko Widodo. Salah satunya, pesan yang meminta Jokowi segera menyelesaikan masalah ini karena membutuhkan uang untuk biaya rumah sakit.

"Bapak Jokowi, mohon tolong kami butuh uang untuk biaya cuci darah. Pemegang polis Wanartha Life yang sekarang, " tulis karangan tersebut.

Adapula karangan bunga yang ditunjukkan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin yang meminta kejaksaan berlaku adil terhadap nasabah Wanaartha Life.

"Kami mohon dengan adil dan bijak, masa depan kami tergantung keadilan. Dari nasabah Wanaartha Life yang terkena imbas Jiwasraya," terangnya.

Selain itu, karangan bunga yang ditunjukkan kepad Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang merupakan lembaga pengawas di sektor jasa keuangan.

Baca Juga: Rekening efek Wanaartha Life terblokir, ini penjelasan versi penyidik dan manajemen

"Kami berharap, kami bisa percaya pada janji OJK," tulis nasabah.

Terakhir, ditunjukkan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dan jajaran anggota legaslatif lain.

"Anak kami terancam putus sekolah karena kami tidak bisa membayar uang sekolah. Dari orang tua nasabah Wanaartha Life yang menjadi korban Jiwasraya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi