JAKARTA. Diversifikasi produk menjadi strategi utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis. Perusahaan yang tersohor dengan produk pereda masuk angin bermerk "Tolak Angin" ini berencana merambah bisnis balsem mulai tahun depan. Seperti halnya produk pereda masuk angin, SIDO pun akan memakai merk "Tolak Angin" untuk balsem yang diproduksinya. Untuk memproduksi balsem "Tolak Angin", SIDO akan memanfaatkan pabrik jamu seluas 38 hektare miliknya yang ada di Semarang, Jawa Tengah. Reza Priyambada, Analis Woori Korindo Securities Indonesia menilai, rencana memproduksi balsem merupakan bagian dari strategi SIDO untuk memenangkan persaingan terutama di industri farmasi.
SIDO berharap tuah dari bisnis balsem
JAKARTA. Diversifikasi produk menjadi strategi utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis. Perusahaan yang tersohor dengan produk pereda masuk angin bermerk "Tolak Angin" ini berencana merambah bisnis balsem mulai tahun depan. Seperti halnya produk pereda masuk angin, SIDO pun akan memakai merk "Tolak Angin" untuk balsem yang diproduksinya. Untuk memproduksi balsem "Tolak Angin", SIDO akan memanfaatkan pabrik jamu seluas 38 hektare miliknya yang ada di Semarang, Jawa Tengah. Reza Priyambada, Analis Woori Korindo Securities Indonesia menilai, rencana memproduksi balsem merupakan bagian dari strategi SIDO untuk memenangkan persaingan terutama di industri farmasi.