Sido Muncul kian serius garap pasar luar negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) semakin giat dalam mengembangkan bisnisnya di pasar global. Sebelumnya perseroan telah membuka cabang usahanya di Filipina dan Nigeria.

Adapun beberapa negara di kawasan Asia masih berpotensi untuk disasar perusahaan jamu dan obat herbal ini. Mulai dari Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja hingga India.

Direktur PT SIDO Irwan Hidayat mengatakan, masih terus menjajaki untuk masuk ke banyak negara. "Karena kami ingin perluas pasar maka caranya dengan memperluas wilayah pemasaran," terangnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (31/3).


Soal progress negara tujuan yang baru, Irwan mengatakan perusahaannya masih mengurus izin pendaftaran. "Jadi kami masih lakukan pendaftaran di badan POM di negara sana," tuturnya.

SIDO mengutamakan pembuatan marketing office di banyak negara, bukan akan membuat pabrik di luar negeri.

Dikarenakan hal tersebut lebih efisien dan efektif bagi bisnis perusahaan. "Kami cari distributor di situ, dan buat marketing officenya. Tidak perlu pabrik di sana, dari sini (Indonesia) tinggal kirim," ungkap Irwan.

Sebelumnya, Direktur Keuangan PT SIDO Venancia Sri Indrijati Wijono mengatakan bahwa porsi ekspor terhadap pendapatan SIDO saat ini masih berkisar 1%.

Dalam waktu dekat, kurang lebih dua tahun mendatang, SIDO menargetkan porsi ekspor bisa mencapai 5%. Adapun diperkirakan pendapatan ekspor perseroan di 2017 meningkat 80%.

Menilik laporan keuangan kuartal III-2017, SIDO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,86 triliun. Capaian tersebut turun tipis 1,79% bila dibandingkan dengan penjualan kuartal III-2016 yang sebesar Rp 1,89 triliun.

Rincian penjualan SIDO pada kuartal III-2017 di antaranya untuk produk jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 1,19 triliun atau naik 7,5% year on year (yoy).

Sedangkan untuk produk makanan dan minuman menurun 17,12% menjadi Rp 599,89 miliar. Lalu pendapatan farmasi sebesar Rp 68,53 miliar atau naik 11,55% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto