KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) menyatakan keyakinannya untuk meningkatkan kinerja di tahun 2024. Manajemen SIDO menargetkan peningkatan pendapatan dan laba sebesar 10%-15% dalam tahun ini. Menurut Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, perusahaan meyakini bahwa kinerja tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan telah merancang beberapa strategi. Salah satunya adalah meningkatkan penjualan domestik dan ekspor, serta meluncurkan produk-produk baru dan beragam untuk memperluas cakupan pasar.
Baca Juga: Meski Naik, IHSG Gagal Tembus 7.400 di Awal Perdagangan Jumat (8/3) "Kami optimis bahwa kinerja tahun 2024 akan meningkat. Ini didukung oleh program ekspor yang ditargetkan pada negara-negara yang menjadi fokus perusahaan. Kami juga menambah produk dan variasi baru serta menerapkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi, baik dalam produksi maupun distribusi," ujar David kepada Kontan pada Selasa (12/3). Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan distribusi nasional. Di pasar global, SIDO berupaya memperluas ekspornya, dengan fokus saat ini terutama di wilayah Asia, Indo China, Semenanjung Arab, dan Afrika, sambil memperkenalkan produk-produk baru. "Kami terus mengembangkan pasar ekspor kami. Afrika menjadi fokus pertama karena produk kami sudah dikenal di Nigeria dan sekitarnya. Kami juga memperluas ke pasar Semenanjung Arab dan negara-negara Indo China yang memiliki populasi besar. Kami juga sedang memperluas pasar di Jepang karena produk kami diminati di sana," tambahnya.
Baca Juga: Emiten Farmasi Gencar Rilis Produk Baru Tahun Ini, Cermati Rekomendasi Analis David menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 102 miliar untuk tahun 2024. Dana tersebut akan dialokasikan untuk penambahan peralatan laboratorium, pengembangan Research And Development (RnD), serta pemeliharaan peralatan. "Dana belanja modal tahun ini mencapai Rp 102 miliar. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan peralatan laboratorium, pengembangan RnD, dan pemeliharaan peralatan," tutupnya. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, SIDO mencatatkan penurunan penjualan sebesar 7,75% menjadi Rp 3,56 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,86 triliun. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun sebesar 13,95% menjadi Rp 950,64 miliar dari Rp 1,10 triliun.
Baca Juga: Emiten Farmasi Gencar Merilis Produk-Produk Baru, Begini Pendapat Analis Beban pokok penjualan SIDO juga mengalami penurunan menjadi Rp 1,54 triliun sepanjang tahun 2023 dari Rp 1,69 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bruto SIDO juga mengalami penurunan menjadi Rp 2,01 triliun dari Rp 2,16 triliun pada tahun 2022. Total aset SIDO per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 3,89 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli