KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) mulai mendorong penjualan dengan memanfaatkan platform media sosial. Direktur Utama SIDO David Hidayat mengungkapkan, penetrasi perusahaan ke sejumlah platform media sosial pun kini mulai dilakukan. "Secara bertahap porsi anggaran pemasaran melalui media social disesuaikan, intinya kami menggunakan dana promosi yang kita anggarkan 10%-11% dari penjualan secara cermat dan efektif," ungkap David kepada Kontan, Jumat (12/8).
Baca Juga: Turun Gunung, Irwan Hidayat Borong Saham Sido Muncul (SIDO) Saat Harganya Terkoreksi David melanjutkan, saat ini penggunaan platform media sosial memberikan dampak yang sangat positif. Selain dari sisi penjualan, penggunaan platform ini dinilai memudahkan perusahaan untuk mengincar target konsumen secara spesifik. Adapun, saat ini sejumlah platform digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk maupun sebagai sarana pengenalan perusahaan kepada konsumen. "Antara lain Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Linkedin," ujar David. Asal tahu saja, SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,61 triliun per Juni 2022. Capaian ini turun 2,58% secara tahunan dari Rp 1,65 triliun per Juni 2021.
Perinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen turun paling jauh dibandingkan dengan segmen lainnya, yaitu sebesar 6,85% secara
year on year (yoy) menjadi Rp 988,73 miliar hingga Juni 2022 dari Rp Rp 1,06 triliun. Segmen makanan dan minuman Sido Muncul naik 3,53% yoy menjadi Rp 544,82 miliar. Kemudian, farmasi menanjak 17,07% yoy menuju Rp 78,55 miliar. Laba bersih Sido Muncul sebesar Rp 445,59 miliar sepanjang semester pertama 2022. Nilai ini turun 11,23% yoy dari Rp 502 miliar di semester pertama 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .