Sido Muncul (SIDO) incar negara tujuan ekspor baru di tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana mengincar tujuan ekspor baru di tahun 2022 mendatang. Hal ini didorong oleh keberhasilan perseroan dalam memasarkan produk mereka ke negara tujuan eksisting seperti Nigeria dan Malaysia. 

Direktur Keuangan SIDO, Leonard menyampaikan, di sisa tahun 2021 ini, perseroan masih akan  fokus mempertahankan pemulihan penjualan ekspor ke dua kontributor utama, yakni Nigera dan Malaysia. Yang mana sampai dengan semester I-2021, kontribusi penjualan ekspor secara keseluruhan telah mencapai 3% dari total penjualan konsolidasi. 

"Karena saat ini kondisi pandemi masih belum menentu. Terutama di negara-negara yang melakukan ekspor. Jadi kami akan lebih hati-hati untuk ekspansi ekspor di 2021," ungkap Lenonard dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (9/9).


Berdasarkan catatan Kontan.co.id, SIDO mampu mencetak penjualan ekspor produk yang positif di semester I 2021. Penjualan ekspor SIDO berhasil tumbuh 94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Begini tanggapan Sido Muncul (SIDO) terkait kebijakan LCS

 
SIDO Chart by TradingView

Sementara itu, penjualan SIDO secara keseluruhan tercatat naik 13,79%, dari sebelumnya Rp 1,45 triliun di semester I-2020 menjadi Rp 1,65 triliun di semester I-2021.

Lenonard menambahkan, di tahun 2022 SIDO akan mulai menyasar tujuan ekspor ke negara-negara yang belum dimasuki, seperti Vietnam, Myanmar, serta negara-negara di Afrika. 

Sebagai informasi, pertumbuhan ekspor perseroan di tahun ini ditopang lewat penjualan produk minuman energi mereka yaitu Kuku Bima Energy. 

Terkait dengan proyeksi bisnis di sisa tahun 2021, SIDO seraya optimistis dapat mencapai pertumbuhan maksimal. Maka dari itu, perusahaan ini pun memiliki target baru yakni pertumbuhan laba bersih di atas 15% secara tahunan atau yoy. 

"Kami percaya target di atas 15% ini akan sangat mudah kami capai karena melihat sampai Juni kemarin growth-nya sudah di atas 21%. Dan di kuartal III-2021 walaupun belum tutup buku, lonjakan sangat tinggi atas permintaan produk-produk kesehatan Sido Muncul, seperti Tolak Angin, Vitamin C, minuman jahe, itu demand-nya sangat tinggi sekali," tutup Leonard. 

Seperti diketahui, hingga Juni lalu, SIDO mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 502 miliar. Jumlah itu terkerek 21,31% dari sebelumnya Rp 413,79 miliar di Juni tahun 2020.

Selanjutnya: Optimistis, Selamat Sempurna (SMSM) targetkan penjualan naik 20% di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari