Sido Muncul (SIDO) optimistis menggenjot produksi di era new normal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis dapat mendorong kinerja penjualan produknya di masa new normal. Beberapa produk telah mencatat lonjakan permintaan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung.

Oleh karena lonjakan itu, perusahaan jamu ini telah mengantisipasi dengan meningkatkan produksi. David Hidayat, Direktur Utama SIDO selama pandemi terjadi pergeseran permintaan produk ke produk seperti VitC 1000, minuman susu jahe, kopi jahe.

"Serta beberapa produk sejenis yang sebelumnya kapasitas kami sudah sesuai dengan kebutuhan normal sebelum pandemi," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat kemarin (19/6). Menurut David, SIDO telah meningkatkan kapasitas produksi produk tersebut 3-4 kali lipat sebelum pandemi.


Baca Juga: Tolak Angin dan Vitamin Sukses Dongkrak Kinerja Sido Muncul, Simak Rekomendasinya

Sedangkan untuk produk reguler, Tolak Angin, belum ada kenaikan kapasitas karena pabrik saat ini memiliki kemampuan produksi besar hingga 200 juta sachet per tahun. Mengulik laporan keuangan kuartal-I 2020, penjualan segmen jamu herbal dan suplemen sebesar menyumbang sebesar Rp 500,19 miliar terhadap total pendapatan.

Sisanya diikuti segmen makanan dan minuman Rp 197,70 miliar, dan farmasi sebesar Rp 32,81 miliar. Sedangkan dari segi penjualan bersih SIDO di tiga bulan pertama naik sekitar 2,38%, dari semula Rp 713,67 miliar di kuartal-I 2019  menjadi Rp 730,71 miliar sepanjang kuartal-I tahun ini.

David berharap, setelah dimulainya periode new normal ini pasar mulai bertahap pulih kembali. Sebelumnya, SIDO dikabarkan merevisi target penjualan di tahun 2020 akan cenderung flat.

Baca Juga: Ekspor loyo, Sido Muncul (SIDO) akan genjot penjualan modern trade hingga tutup tahun

Artinya, penjualan SIDO diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan penjualan SIDO yang tercatat sebesar Rp 3,07 triliun di sepanjang tahun 2019. Meski begitu, Sido Muncul masih optimistis laba bersih dapat tumbuh meski hanya satu digit saja.

Di kuartal-I 2020, Sido Muncul membukukan pertumbuhan laba bersih 10,58% yoy menjadi Rp 231,53 miliar. Adapun untuk mengejar realisasi target pertumbuhan single digit pada sisi laba bersih, SIDO akan terus berupaya meningkatkan efisiensi untuk menekan biaya hingga tutup tahun nanti.

Salah satu cara yang dilakukan di antaranya yakni adalah dengan mengurangi pengeluaran untuk biaya promosi dan iklan. Selain itu, efisiensi biaya juga akan dilakukan dengan menekan biaya produksi di setiap segmen penjualan yang ada dengan cara membeli bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati