Sido Muncul (SIDO) Pasang Target Konservatif Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan konservatif tahun ini.

David Hidayat Direktur Utama SIDO menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan sekitar 10% hingga 15% tahun ini. Target ini, dinilai masih sama dengan target yang dipasang tahun lalu.

"Rencananya kami tahun ini menargetkan pertumbuhan secara konservatif masih yaitu sama 10-15%, dari tahun 2022 di mana kondisi market sudah mulai kembali normal atau stabil," ujar David kepada Kontan, Kamis (16/3).


Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Menuai Hasil Ekspansi Produk dan Area Pemasaran

Lebih lanjut, David menjelaskan tahun ini akan menjalankan strategi mendekatkan produknya ke pasar. Hal ini dilakukan dengan usaha memotong jalur distribusi yang kurang efisien. SIDO menilai, hal ini akan mengurangi beban distribusi dan dampaknya secara tidak langsung akan meningkatkan penjualan.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penambahan beberapa produk baru yang diharapkan akan menambah kontribusi pertumbuhan penjualan Perseroan.

David menambahkan, pihaknya juga optimistis dengan pasar ekspornya. SIDO berencana memasuki pasar Afrika Timur melalui Kenya dan masih terus akan berlanjut di kuartal III 2023. Pada kuartal II 2023, pihaknya akan mulai melakukan pengiriman pertama produk andalannya, Tolak Angin Cair dan Kuku Bima Ener-G!

"Ini menjadi langkah pertama untuk penetrasi ke negara-negara Afrika Timur lainnya di 2024 seperti Tanzania dan Uganda. Afrika Timur kami harapkan menjadi growth driver untuk region Afrika Sido Muncul pada umumnya dan bisa tumbuh di atas 50%," paparnya kepada Kontan, Kamis (16/3).

SIDO menambahkan, target pertumbuhan ekspor masih sesuai dengan rencana awal di 2023, yakni di atas 50%. Walau secara makro-global ada beberapa tantangan yang dihadapi seperti inflasi, berlanjutnya perang di Ukraina, hingga adanya Pemilu Nigeria bulan lalu yang nyaris mengganggu perputaran roda perekonomian Nigeria.Tapi ekspor Sido Muncul sudah mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko tersebut.

 
SIDO Chart by TradingView

Saat ini Perseroan mencoba untuk masuk ke Ghana, Benin dan Senegal, sebab SIDO menilai peluang ekspor untuk produk-produk herbal dan jamu Indonesia masih terbuka lebar.

"Dengan semakin maraknya gerakan go green, lifestyle sehat, dan back to nature yang terjadi bukan hanya di negara-negara maju namun juga sudah mulai terlihat di berbagai daerah.

SIDO menyebutkan, tahun ini pihaknya menganggarkan capex senilai Rp 197miliar untuk penambahan beberapa peralatan produksi baik di Sido Muncul maupun di anak perusahaan, serta untuk menyelesaikan proyek green house.

Sebagai informasi, SIDO mencatat penurunan kinerja sepanjang tahun 2022. Penjualan dan laba bersih SIDO kompak merosot masing-masing turun 3,98% dan 12,69% secara tahunan.

SIDO meraih laba bersih Rp 1,10 triliun hingga akhir tahun 2022, merosot 12,69% dibandingkan laba bersih pada 2021. SIDO mencetak penjualan senilai Rp 3,86 triliun, turun 3,98% dibandingkan realisasi penjualan SIDO pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .