Sido Muncul (SIDO) siap lakukan akuisisi bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen jamu dan produk herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO, anggota indeks Kompas100) melirik untuk mengembangkan usaha. Salah satunya lewat cara akuisisi.

David Hidayat, Direktur Utama SIDO mengatakan perusahaan sangat terbuka untuk melakukan akuisisi , tentunya jika terdapat target yang bisa meningkatkan nilai perusahaan. Hanya saja belum dibeberkan jenis usaha yang dikembangkan. "Saat ini banyak juga tawaran yang sedang kami kaji," kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (9/6).

Menurutnya saat ini dana yang tersedia untuk aksi korporasi tersebut sudah ada dan belum digunakan. Sehingga tambahan pendanaan hanya diperlukan jika nilai akuisisi melebihi dana yang tersedia di perusahaan.


David menambahkan untuk ekspansi kapasitas produksi saat ini belum diperlukan karena perusahaan yang memiliki pabrik di Ungaran, Jawa Tengah ini baru saja menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi cairan obat dalam 2 (COD 2) yang digunakan untuk memproduksi produk Tolak Angin.

Menurutnya untuk saat ini pengembangan bisnis internal tetap dilakukan. Salah satunya lewat produk baru yang akan diperkenalkan.

"Kami sedang mempersiapkan produk herbal dalam bentuk soft gel, selaras dengan kebutuhan masyarakat khususnya generasi milenial yang sangat memperhatikan pola hidup sehat," kata David.

Adapun target pertumbuhan topline dan bottomline 10% di tahun ini dan masih optimistis dapat dicapai. David menilai kinerja kuartal I-2019 masih sesuai harapan.

Sebagai gambaran, sampai kuartal-I 2019 penjualan jamu herbal dan suplemen mendominasi revenue sekitar 68% atau senilai Rp 488,03 miliar. Segmen tersebut tumbuh 19,7% dibandingkan raihan periode yang sama tahun lalu Rp 407,79 miliar.

"Untuk semester I-2019 belum dilakukan closing, diharapkan tetap tumbuh sesuai harapan, meskipun di bulan Juni nanti pengiriman barang diliburkan selama 7 hari sampai 10 hari," katanya.

Secara historikal, David menilai penjualan di semester II memang lebih bagus dari penjualan di semester I, khususnya produk herbal. "Untuk tahun ini kontribusi komposisi penjualan produk herbal sebesar 68%, minuman 27% dan Farmasi 5%," jelasnya.

Tak hanya domestik, penjualan segmen ekspor akan terus dikembangkan. Apalagi saat ini produk SIDO sudah dipasarkan di lebih 16 negara di dunia, namun demikian SIDO masih memfokuskan pengembangan di negara-negara Asia Tenggara. 

"Selain Filipina dan Malaysia kami sedang mempersiapkan pendaftaran beberapa produk kami di beberapa negara, bukan hanya Tolak angin. Meskipun mayoritas penjualan adalah Tolak Angin," jelasnya.

Sekedar info Produk lain yang diminati adalah minuman energi (energy drink), kapsul herbal supplemen, jamu , minuman kopi jahe, susu jahe, kunyit asam dan lain lain.

Saat ini kontribusi ekspor SIDO masih sangat kecil, baru sekitar 2% dari total penjualan. "Kami mentargetkan dalam waktu dekat kontribusi eksport akan naik menjadi 5%," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi