Sido Muncul (SIDO) siap perluas pangsa pasar ekspor pada tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jamu dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyiapkan rencana memperluas pangsa pasarnya di mancanegara pada tahun ini.

Asal tahu saja, melansir laporan tahunan 2020 SIDO, produk-produk Sido Muncul sudah dapat ditemui di lebih 16 negara dengan fokus negara ekspor antara lain Filipina, Malaysia, dan Nigeria. Di tahun 2020, Sido Muncul melakukan pengiriman ekspor perdana produk Tolak Angin Cair ke Saudi Arabia.

Nah, di tahun 2021, SIDO semakin gesit menggali pasar luar negeri ke kawasan Asia dan Afrika. Sebagai informasi, saat ini pangsa pasar SIDO yang paling besar di luar negeri adalah ke Malaysia dan Nigeria.


Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) merugi US$ 264,77 juta sepanjang tahun 2020

Direktur Utama SIDO, David Hidayat melihat  masyarakat di negara-negara ASEAN memiliki iklim dan kebiasaan yang mirip dengan Indonesia. Oleh karena itu, SIDO yakin produk-produknya bisa diterima.

"Perkembangan pasar ekspor saat ini yang sudah terealisasi  adalah  mengaktifkan kembali anak perusahaan di Nigeria, Muncul Nigeria (MN)," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/4).

David memaparkan Muncul Nigeria mendukung kegiatan distribusi dan pemasaran SIDO di Afrika untuk beberapa produk yang disiapkan. Sementara yang sudah dipasarkan di Afrika adalah produk Kuku Bima Energy Drink, yang diklaim David rasanya diterima masyarakat dan diharapkan SIDO bisa mendominasi pasar energy drink di sana.

David mengungkapkan,, saat ini permintaan Kuku Bima Energy Drink terus meningkat. Buktinya saja, pada bulan ini, April 2021, Sido Muncul akan mengeskpor 5 container Kuku Bima ke sana. "Mudah-mudahan realisasi ekspor ke negara Afrika lainnya segera terealisasi," kata David.

Selain produk minuman berenergi, Sido Muncul juga akan menjajal peluang produk herbal ke Afrika yang rencananya akan menyusul.

Baca Juga: Imago Mulia Persada (LFLO) ekspansi offline dan online tahun ini

Adapun untuk kawasan Asia Tenggara, pasar tujuan ekspor  yang sudah mapan adalah Malaysia dan Filipina. David bilang SIDO masih terus mengupayakan pemerataan distribusinya. Sambil jalan, SIDO juga akan menyiapkan ekspor ke negara lain yang saat ini masih dipersiapkan, salah satunya menjajaki penjualan beberapa produk herbal ke China.

David menegaskan, SIDO masih menunggu pulihnya pasar di masing-masing negara target akibat pandemi. "Kami berharap, kontribusi ekspor di tahun ini bisa mencapai 5% dari total revenue, namun ini semua tergantung dari kondisi pemulihan masing-masing negara," kata David.

Selanjutnya: Penjualan Kabelindo Murni (KBLM) turun 23,15% yoy di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi