KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) menargetkan pertumbuhan laba mencapai 10%
year on year (yoy) ditahun ini. Direktur Keuangan SIDO Leonard bilang sektor domestik masih akan jadi andalan di sisa tahun ini menyusul belum optimalnya pasar ekspor akibat pandemi covid-19. "Tujuan domestik masih akan menjadi pendorong utama untuk sisa tahun ini, target juga ekspor namun karena beberapa negara lockdown mesti bersabar," ungkap Leonard dalam gelaran Public Expose Virtual, Kamis (27/8).
Baca Juga: Mulai Merambah Pasar Arab Saudi, SIDO Mengekspor Satu Kontainer Tolak Angin Leonard menerangkan, ada tiga negara ekspor yang jadi fokus SIDO yakni Malaysia, Nigeria dan Filipina. Penerapan
lockdown oleh sejumlah negara tujuan ekspor diakui cukup berdampak pada upaya meningkatkan pasar ekspor. Kendati demikian, Leonard mengakui ekspor ke Malaysia mulai membaik memasuki akhir semester I 2020. Sementara pasar Filipina dan Nigeria masih sedikit terkendala, khususnya Filipina yang kembali memberlakukan
lockdown. Untuk itu, salah satu upaya demi menjaga pasar ekspor yakni dengan tetap berfokus pada pemasaran produk-produk yang sudah cukup dikenal di negara tujuan ekspor. Adapun, SIDO menargetkan penjualan ekspor bisa berkontribusi sekitar 2% untuk penjualan keseluruhan di tahun ini. Penetapan target ini didasarkan pada kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, SIDO masih terus berupaya menguatkan segmen pasar ekspor, salah satunya lewat ekspor perdana produk jamu ke Arab Saudi. Leonard melanjutkan, selain peningkatan laba 10%, SIDO juga menargetkan peningkatan pendapatan single digit di tahun 2020 ini.
Baca Juga: Perkuat cadangan kas, Sido Muncul (SIDO) pangkas capex tahun ini Asal tahu saja, pada tahun 2019 lalu SIDO berhasil mengerek laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 807,69 miliar hingga akhir tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan SIDO, laba bersih perusahaan melejit 21,67% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp 663,85 miliar. Sementara itu, pendapatan SIDO tercatat naik 11,23% yoy pada 2019 lalu atau mencapai Rp 3,07 triliun dibanding raihan 2019 sebesar Rp 2,76 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto