Sido Muncul Targetkan Kenaikan Kinerja Minimal 10% di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih minimal 10% sampai akhir tahun 2024. 

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat menuturkan untuk memaksimalkan laju bisnis di paruh kedua ini pihaknya telah menyiapkan  berbagai inisiatif dan strategi. Salah satunya  fokus untuk memperluas jaringan distribusi untuk memastikan ketersediaan produk-produk Sido Muncul di pasaran.

“Dengan memperkuat kerja sama dengan distributor baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap David, kepada KONTAN, Kamis (25/7). 


Di samping itu, Sido Muncul juga konsisten meluncurkan minimal dua hingga tiga produk baru per tahunnya yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis ke depan. 

Baca Juga: Ikatan Apoteker Indonesia: Harga Obat Murah Buat Industri Farmasi Tak Berkembang

Pemanfaatan sosial media dan digital marketing terus dimaksimalkan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan e-commerce. 

Selain itu, SIDO juga terus mendorong pertumbuhan pasar ekspor pada tahun ini. Meski tak menyebutkan secara detail, David bilang bahwa SIDO berencana untuk merambah pasar ekspor baru. “Dan memperkenalkan produk-produk baru Sido Muncul di pasar internasional,” tambahnya. 

Pada tahun ini SIDO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar. Dana capex tersebut terutama akan digunakan untuk maintenance pabrik dan penambahan kapasitas segmen bisnis farmasi. 

Hingga Juni 2024, dana capex yang sudah digunakan adalah sebesar Rp27 miliar. 

Penjualan SIDO terpantau meningkat 14,67% year on year (yoy) dari Rp 1,65 triliun menjadi Rp 1,89 triliun per semester I-2024.

Penjualan tersebut masih ditopang oleh penjualan jamu herbal dan suplemen yang mencapai Rp 1,11 triliun. Kemudian disusul penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 716,70 miliar serta penjualan farmasi Rp 66,19 miliar. 

Hingga akhir Juni 2024, SIDO berhasil meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 608,49 miliar. Angka ini bertumbuh 35,79% yoy dari Rp 448,10 miliar tahun lalu. 

Baca Juga: Kinerja Sido Muncul (SIDO) Tumbuh Doubel Digit di Semester I 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati