JAKARTA. PT Sidomulyo Selaras Tbk (
SDMU) sudah dikenal sebagai perusahaan jasa transportasi yang bergerak pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Perusahaan kini berencana berkekspansi ke lini bisnis lainnya. Salah satunya, berencana membangun gudang untuk keperluan logistik. Pusat logistik ini akan dibangun di Tangerang dengan nama Tangerang Maritime Industrial City. Rencananya, di dalam
logistics center tersebut juga akan dibangun pelabuhan untuk mendistribusikan
chemical storage tank milik perseroan.
"Nanti dari luar akan masuk ke
storage tank, mungkin ada yang
packaging, kemudian didistribusikan," terang Direktur Utama SDMU, Tjoe Mien Sasminto di Jakarta, Jumat (14/7). Sekadar informasi, perseroan pada tahun 2016 mengambil alih lahan seluas 350 hektare milik perusahaan properti PT Global Mutiara Internasional. Namun Sasminto menambahkan, rencana ekspansi tersebut harus ditahan dulu untuk sementara. "Karena di 2016 bisnis sedang
slow down, kami tunda dulu yang di Tangerang. Kalau di 2017 tumbuh positif, di tahun 2018 dilanjut lagi," terang Sasminto. Sasminto menambahkan, jika proyek gudang tersebut sudah berjalan, bakal memberikan kontribusi bagi pertumbuhan pendapatan perseroan hingga 3 kali lipat. "Kalau sudah jalan, bisa sampai 200% untuk perseroan," terang Sasminto. Untuk nilai investasi yang sudah ditanamkan, manajemen perseroan belum mau sesumbar lantaran proses akuisisi tersebut belum final. Alasannya, kedua belah pihak belum sama-sama sepakat terkait nilai akuisisi. Selain proyek tersebut, perseroan juga berencana membuka pusat pergudangan lainnya di kawasan Cilegon dengan area lahan seluas 8 hektare. Rencananya, perseroan akan bekerjasama dalam pengelolaan pusat pergudangan tersebut dengan salah satu perusahaan logistik asal China. "Dengan kerja sama dengan mereka, otomatis transport kami yang angkut karena kami terima barang dari mereka," terang Sasminto.
Namun, Sasminto enggan untuk memberikan keterangan lebih lanjut lantaran proses kerjasama belum final. Yang jelas, setelah proyek di Cilegon tersebut sudah berjalan, perseroan akan melanjutkan membangun pusat pergudangan di Gresik dan Mojokerto. Sekadar informasi, hingga kuartal 1 2017, perseroan baru membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 25,07 miliar atau turun 23,3% dari kuartal 1 2016 yang sebesar Rp 32,7 miliar. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan revenue dapat terus tumbuh hingga Rp 137 miliar di tahun 2017 dan mampu membukukan Rp 151 miliar di 2018. Serta, mampu mendapatkan laba bersih sebesar Rp 6,8 miliar di 2017 dan Rp 8,7 miliar di 2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia